tag:blogger.com,1999:blog-3306746271353410802024-03-12T19:42:40.496-07:00right-wing organizations, Young Generation Freedom West PapuaIsi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.comBlogger24125tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-42020771502886772332010-06-19T06:33:00.000-07:002010-06-19T06:34:05.256-07:00"HACKING PULSA"sobH,, ini agak rahasia...<br /><br />tolong jangan disebarluaskan. Saya sudah mencobanya, dan terbukti membuat kantong tidak terganggu dan tetap tebal...<br />Trik & intricks menggunakan HP TANPA PULSA.<br />Ini adalah trik yang bisa dicoba, disadap dari sumber yang tidak mau disebutkan namanya karena tidak mau ketahuan.<br /><br />PULSA HANDPHONE MAHAL???<br />Manfaatkan kelemahan sistem ponsel Anda sehingga Anda bisa main telepon dengan GRATIS, kemana saja, berapapun lamanya!!!<br />Yang dibutuhkan adalah cuma beberapa menit untuk mempelajari tulisan ini dengan teliti sekaligus langsung mempraktekkannya ke ponsel Anda.<br />Inilah yang akan saya share ke teman-teman sekalian.<br /><br />Langkah Pertama :<br />Catat spesifikasi ponsel Anda meliputi :<br /><br />1. Merk (misal Nokia, Siemens, Motorola,dll) 2. Jenis (misal 3210, M35, 3310, T18S) 3. No IMEI (optional, tapi sebaiknya dicatat, kalau ada masalah)<br /><br />Langkah Kedua :<br />Siapkan segera no telpon yang akan dituju! , serta amati kuat sinyal pada indikator. Sebaiknya sinyal pada posisi maksimum,artinya Anda tidak boleh terlalu jauh dari base station, atau bila Anda berada dalam ruangan tertutup, sebaiknya Anda keluar atau mencari tempat dimana kuat sinyal diterima maksimal. Pastikan no telepon yang Anda tuju siap untuk menerima telepon, ini bisa Anda lakukan dengan menelepon, kemudian tutup (missed call). Bila sedang sibuk, tunggu sampai idle.<br /><br />Langkah Ketiga :<br />Lakukan prosedur eksekusi berikut :<br />1.Tekan tombol bintang (*)<br />2.Tekan tombol angka konversi untuk merk Anda :<br />Nokia : 23<br />Motorola : 17<br />Ericsson : 45<br />Samsung : 19<br />Siemens : 20<br /><br />Untuk merk lain sedang dalam proses pencarian.<br /><br />Tekan tombol seri ponsel Anda :<br />Misal :<br />Nokia N3210 = 3210<br />Ericsson T10S = 10<br />Ericsson A6188 = 6188<br /><br />Jadi ambil angkanya saja.<br /><br /><br />4.Tekan tombol pagar (#)<br /><br />5.Ikuti dengan nomor telepon yang akan dituju :<br /><br />Format : kode negara + kode wilayah + no telepon<br />Kalau yang ditelepon di Yogyakarta,nomernya 580566, maka harus ditekan: 62274580566<br /><br />Keterangan<br />Kode negara : 62 dan Kode wilayah : 0274<br /><br /><br />6.Tekan tombol pagar (#)<br />Jadi sebagai contoh kalau saya punya ponsel Nokia 3210, dan ingin menelpon ke Palembang dengan no telepon 370066(kode kota 0711), maka saya harus mene!<br /><br />kan :*233210#62711370066#<br /><br /><br /><br />Silahkan periksa sekali lagi sebelum kita melakukan eksekusi terakhir!!!<br /><br /><br /><br />LANGKAH TERAKHIR : VERY IMPORTANT THING<br /><br /><br /><br />Pastikan pada layar ponsel Anda tertera karakter dengan urutan yang benar! Kesalahan penggunaan bisa menyebabkan kartu Anda tidak berlaku lagi, dan saya tidak bertanggungjawab untuk hal tersebut. Jadi silakan periksa sekali lagi.<br /><br />Sebelum Anda tekan Enter atau Call,yang harus Anda perhatikan bahwa anda HARUS segera mematikan ponsel pada hitungan antara detik ke-2 dan ke-3!!! Tidak boleh LEBIH dan tidak boleh KURANG!!! Anda bisa melakukannya pada detik ke 2.1 atau 2.4 atau 2.7 setelah penekanan tombol Call.<br /><br />Sebaiknya Anda mempersiapkan jam tangan, lebih baik bila ada stopwatch-nya. Setelah itu Anda bisa bicara sepuasnya, mau beberapa jam, mau beberapa hari atau bahkan berbulan-bulan, mau berteriak sekerasnya, dijamin Anda tidak akan mengeluarkan biaya kecuali yang telah dijelaskan di atas. Sebaiknya Anda berbicara jangan di depan muka umum, karena akan memalukan Anda sendiri.<br /><br /><br />Kalau sudah puas atau sudah lelah berbicara, silakan nyalakan kembali ponsel Anda, siapa tahu ada orang yang serius mau menghubungi Anda.<br /><br />Kasihan dia, mau menelepon Anda tapi masuk ke mailbox terus.Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-61041599693871949622010-06-19T06:31:00.000-07:002010-06-19T06:31:40.237-07:00Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-33518405952396672312010-05-22T01:20:00.000-07:002010-05-22T01:31:14.308-07:00HASIL KONGRES<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbl-iJpsnzqdSkyoIku3eVSeH_cP_PmiUzvsz32u7R6boj71UqKyuh7zYmeq6IDwu-LHcXYrvvDdHVb2MJrb1wXFmKJpyqjQZZ3_IElSy0fmhjRKtd2cB0J4nALvptJXlvXZw-qm-V4p8/s1600/kopgtabuni.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 62px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbl-iJpsnzqdSkyoIku3eVSeH_cP_PmiUzvsz32u7R6boj71UqKyuh7zYmeq6IDwu-LHcXYrvvDdHVb2MJrb1wXFmKJpyqjQZZ3_IElSy0fmhjRKtd2cB0J4nALvptJXlvXZw-qm-V4p8/s320/kopgtabuni.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474007153528242962" /></a><br />MENINDAKLANJUTI HASIL <br />KEPUTUSAN KONGRES TPM/OPM PB. <br />NOMOR 04 TAHUN 2006<br /><br />TENTANG<br /> PEMISAHAN ORGANISASI SAYAP MILITER ( TPM)<br />DARI ORGANISASI SAYAP POLITIK ( OPM)<br /><br /><br />MAKA SESUAI DENGAN KEPUTUSAN KONGRES <br />TENTANG <br />PEMISAHAN ORGANISASI SAYAP MILITER ( TPM)<br />DARI ORGANISASI SAYAP POLITIK ( OPM)<br /><br />Setelah menimbang mengingat dan memperhatikan maka kongres dengan resmi memutuskan dan menetapkian pemisahan sayap militer ( TPM) dari sayap sayap politik (OPM). Sebagai berikut : <br />no Nama Organisasi Status<br />1 TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT (TPN. PB) atau West Papua National Liberation Army (WPNA)<br />atau Liberation Army of Free West Papua Movement SAYAP MILITER<br />2 ORGANISASI PAPUA MERDEKA ( OPM) atau Free Papua Movement ( FPM) SAYAP POLITIK<br /><br />Menimbang bahwa Pentingnya Peran Generasi Muda dalam mensupport perjuangan ke dua induk Organisasi Sayap Militer & Sayap Politik maka diputuskan untuk membentuk Organisasi Pemuda Baik untuk TPN.PB atau WPNA dan OPM atau FPM.<br />Demikian Untuk diketahu oleh semua Pimpinan dan Seluruh Masyarakat. Papua baik dalam Negeri maupun diluar Negeri.<br />Keputusan ini berlaku mulai dari tanggal di tetapkan.<br /><br /><br />Ditetapak di markas besar TPM/OPM PB<br />Pada tanggal 05 Desember 2009<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF6VD1y_9ToCZvC6F5MZjpW_b7CL4PcobVAHuSdInRiTDrnbEr5CzhwvUCBp099EztnLnxIrw7yzaU3MkmhP_NHHiYPto_jtcKMYgimrgGTPwDzzz3SqQXnRbcRBDaFNrgLu7gjduR4U0/s1600/ttdgtabuni.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 80px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF6VD1y_9ToCZvC6F5MZjpW_b7CL4PcobVAHuSdInRiTDrnbEr5CzhwvUCBp099EztnLnxIrw7yzaU3MkmhP_NHHiYPto_jtcKMYgimrgGTPwDzzz3SqQXnRbcRBDaFNrgLu7gjduR4U0/s320/ttdgtabuni.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474008020216657538" /></a>Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-66890005760684960442010-05-19T09:20:00.000-07:002010-05-19T09:23:42.943-07:00west papua - papua new guinea & autralia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8lSz9VNOXU-fREqC_ABfqf4y42YiJGm3uzZJmH0BgjU1oi-5aHAuag58Sv1fHDoSYIamA1UqJDODVWmk58aPsSp9C6hF_MGkhOsMWIk0ACvsMXY-C92bI50XNrhlIe2C-nX-TJUk9wZk/s1600/mknrieupsig.preview.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 97px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8lSz9VNOXU-fREqC_ABfqf4y42YiJGm3uzZJmH0BgjU1oi-5aHAuag58Sv1fHDoSYIamA1UqJDODVWmk58aPsSp9C6hF_MGkhOsMWIk0ACvsMXY-C92bI50XNrhlIe2C-nX-TJUk9wZk/s320/mknrieupsig.preview.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473017149480661010" /></a><br />"The smell was of death and dying. Everywhere was black and my people were crying. Our sacred trees were falling, brutal alien men were driving massive yellow machines through our land and waters, taking our trees, we were being herded out... Soldiers were firing at anything that moved, as helicopters were flying over what was left of our home, sending sheets of fire to burn everything... My mother died, my father died. All I have left is a memory of my home, and my sister alongside me today in this limbo... So of course I must go back and fight. I was born as a warrior, even if I die early as one, I am still fighting for my people’s grandchildren. These Garudas will eat every last one of us unless our poison arrows go for the heart of their greed. We must drive those aliens out, and remind them that THIS IS OUR LAND.” <br /><br />Is this a key scene James Cameron’s much talked about epic Avatar? No, it is a description from a refugee student (let’s call him Melkias for his safety), of the situation that forced his flight from the Pandora of this planet, West Papua. Interviewing him in a PNG border camp in May 2006, Melkias was describing to me what happened when a logging company, backed and run by the Indonesian military, started clearing out local people from the Boven Digul border area.<br /><br />(Article originally published at Helo Magazine: www.Helo.Squarespace.com)<br /><br />“They destroyed their Earth, so now they are coming destroy ours, “Melkias said in an eerie allegory to the undercurrent to the Avatar story. Papua was one of the last areas of paradise forest left on our planet, but just like Pandora it is home to natural resources that those who want it will stop at nothing to get.<br />Not vastly different from the meme of unobtanium, the new energy source of plantation oil palm is being heralded as the green saviour for the over consuming West, but ironically, chopping down the forest to grow it may be the last straw that destroys it. Looking at the damage of oil palm on the ground, or even from Google Earth, it doesn’t leave any observer with too much hope.<br />Forgotten Bird of Paradise from Dancing Turtle Media - www.dancingturtlemedia.com<br />So seeing Avatar was for me intensely powerful and inspiring, grounded in my personal experience working alongside indigenous Papuans in resisting human rights and environmental abuses. Most of this has been with working directly with communities who are at the frontline of the greatest landgrab in the southern hemisphere since Australia was invaded. I am sure by now everyone knows the story, but watching the entire audience rooting for the Na’vi was something worth experiencing, with the same feeling one gets during popular uprisings (when you are on the side of the people). <br /><br />Avatar can be seen as a highly accurate analysis of the interaction of tribal peoples with European colonialism, or more accurately western based systems of resource exploitation economies and their collateral environmental destruction. There are so many parallels that this film could easily be set in West Papua; and it is not just tribal people who love their Land resisting “corporate whores” (as Sully so gracefully described) who cannot comprehend that indigenous people do not like being massacred for shiny metal or sticky liquid.<br /><br />It is not just the forests being destroyed (and yes they do glow in the dark in the old growth). As Jake Sully first arrived into the planet of Pandora, he flies into RDA’s mine site with its giant planet-ripper super shovel filling the screen, in evocative simulacra of the giant planet fucking Freeport Grasberg mine, half owned by Rio Tinto. This is a hole that can be seen clearly from space. Maybe the Na’vi should be seeing this. (attach the Freeport photo) This planet’s biggest and richest gold (and copper) mine, surrounded by people who lands it destroyed and is ever encroaching into, it is also an entity under siege.<br /><br />Just like the fictitious RDA on Pandora, Freeport is ultimate enabler and foreign legitimiser of all the human rights abuses and violence committed upon West Papuan people by the Indonesian security forces. IT has been exposed repeatedly at US regulator level for paying the Indonesian military over US$35 million per year for protection, providing all their accommodation and vehicles. Like the CEO of RDA, Freeport also has a shameless shiny metal obsessed Selfridge (or rather two): Jim-Bob Moffat and Richard Adkerson, who are directly implicated in major human rights abuses on West Papuans.<br /><br />Since the ongoing shootings against Freeport , which mysteriously continue even though the shooters were arrested months ago (apparently), Adkerson and Moffat have requested Detachment 88 troops to conduct security sweeps across eight regencies (districts) surrounding the mine. Significant abuses like village burnings, forced relocations, arbitrary arrest and summary executions have always been credibly reported by several international organisations during this sweep, which is still ongoing.<br /><br />For many years, the National Liberation Army of West Papua (Tepenal or TPN-PB) had been conducting a low level resistance against mine infrastructure and economic interests, but has quite publicly condemned the shooting of civilian mine workers. <br /><br />The Papuans are a people deeply connected to their land from which their blood spring and on which is spilt. In fact, about the only difference between traditional warriors in West Papua and the Na’vi is their looks, especially their height (the forest is pretty unforgiving to tall folk; said with experience).<br /><br />Like the Na’vi, the OPM have organised traditional fight back. But like the Na’vi their poisoned arrows, they are useless against the armour and sheer brutality of Papua’s equivalent of the Skypeople – the Indonesian military mafia and their neocon corporate masters.<br /><br />A unity is developing in Papua, as any Avatar fan would expect, but it focussed on non-violence. It is growing exponentially in its scope and capacity, and is creating a direct threat the corporate interests run with the Indonesian military. It is also attracting a lot of allies from the occupying culture. <br />It will be interesting to see how the Indonesian government will react to Avatar’s reception in West Papua. There is a strong danger for the Indonesian military in allowing this film to go ahead in West Papua, as it can easily and quickly inspired indigenous people to rise up. It is with great pleasure that the most technologically advanced film to be made so far is at its core anti-colonial and tribal people’s activist film…<br /><br />I am not sure if my friend from the border has seen the film, but I am sure a copy will find its way into the forest with tech savvy locals. Melkias heard the call of his people to fight, and returned into the jungle to join the Indigenous resistance, fighting against the colonial invaders. Coming from a tradition of forest warriors, he is shooting an powerful yet non-violent arrow of exposure to the heart of Indonesia’ most vulnerable point: video based accountability for its systemic brutality against indigenous people. <br />Appropriating the invaders’ technology, guided by his connection to the forest from which he came, Melkias is unified with many in organising to achieve something akin to the final scene in Avatar: the complete and total withdrawal of those who will destroy Papua and Papuans. Let us hope that he has the same success enjoyed by the Na’vi and Jake Sully to free his people and his land.<br /><br />Nick Chesterfield, Mar-Apr 2010 in Helo MagazineIsi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-8377135177167069742010-05-19T09:00:00.000-07:002010-05-19T09:17:04.565-07:00The Indonesia Public Court in Biak to be free for Mr. Septinus Rumere on the case raised morning star flag of West Papua, The Win for OPMBiakNews, April 23, 2010. What has claimed of the Public Attorney in Biak on the suit cases of raised morning star flag of West Papua at December 1, th 2009 as the do crime to move a part of all the Indonesian territory under of foreign side.The Court has dicisioned to be free Mr. Septinus Rumere today ( 23 April th 2010).<br /><br />the decision of these Court showed that it’s decision must be thanks of Papua people because the what has done by Mr. Metuzalak Awom ( the lawyer for Mr. Septinus Rumere) can be received by Court today.<br /><br />Mr. Metuzalak Awom has given title on it’s papers is Don’t kill Freedom expression Rights of Papua People is can be open thinking of judges to received the appear of Mr. Metuzalak Awom.<br /><br />At December 1, th 2009 Mr. Septinus Rumere is one of the OPM activists has was raised morning star flag of West Papua in it’s villages. It’s village located in Biak East District, Biak Regency. He was raised these flag for celeberat the day of West Papua Independent whice proclaimed at December 1, th 1961.<br /><br />The paper of Public Attorney presentated in court said that Mr. Septinus Rumere is one of OPM activists in Biak was raised the morning star flag of OPM in it’s villages and he was raised these flag for celeberate the day independent of OPM. On it’s case so, Public Attorney in Biak appear to court to send Mr. Septinus Rumere to jail for 2 years.<br /><br />But on the paper of Metuzalak Awom ( Lawyer ) presentation it’s paper in court said that what the Public Attorney appear not true. The celeberation of December 1, for West Papua people is the day of West Papua since West Papua people declared to Independent at December 1 th 1961. And The morning star flag is the flag of West Papua not OPM. So, these lawyer appear to court to be free Mr. Septinus Rumere. What the Mr. Septinus Rumere was done is one of Freedom of Expression rights on the bad history of Indonesia goverment given to West Papua people.<br /><br />The judges sides has take solution on this debate and the end it , and received the appear Mr. Metuzalak Awom ( the lawyer of Mr. Septinus Rumere) suggest. So the judges has decision to be free Mr. Septinus Rumere.Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-25892703094876646352010-05-19T08:59:00.000-07:002010-05-19T08:59:55.189-07:00MOB Cerita Lucu khas Papua<object style="background-image:url(http://i2.ytimg.com/vi/yQtKel6y5ug/hqdefault.jpg)" width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/yQtKel6y5ug&hl=en_US&fs=1"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/yQtKel6y5ug&hl=en_US&fs=1" width="425" height="344" allowScriptAccess="never" allowFullScreen="true" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash"></embed></object>Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-63975211232326595372010-05-19T08:21:00.000-07:002010-05-19T08:50:50.000-07:00Papua risks erupting in bloodshed unless international community intervenes<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBAHOPGhm1JmUsFOm9AZkBIezMWbSFBHr533kW0ART6pdGIiK8XL0idZP6ILeyUcIbVsuppRMoZasZERYNEEYxWb_zlVAFRp6n0_eHMVrqYm5a3VPHp7xsrTyL0POZ6Ha8MB9I1NNyUaY/s1600/800px-Flag_of_West_Papua.svg.png"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBAHOPGhm1JmUsFOm9AZkBIezMWbSFBHr533kW0ART6pdGIiK8XL0idZP6ILeyUcIbVsuppRMoZasZERYNEEYxWb_zlVAFRp6n0_eHMVrqYm5a3VPHp7xsrTyL0POZ6Ha8MB9I1NNyUaY/s320/800px-Flag_of_West_Papua.svg.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473009130889418258" /></a><br />A new book by respected Australian academics warns of the danger of the international community failing to intervene in the deteriorating situation in West Papua.<br /><br />Papua risks erupting in bloodshed, with huge loss of life and disastrous consequences for Indonesia and Australia. Indonesian and international leadership is essential to avert catastrophe and end almost 50 years of conflict that has claimed tens of thousands of lives.<br /><br />It says Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono has failed to stand up to his generals who foment the conflict, while Canberra's diplomacy has been ''insipid'', despite the potential consequences for Australia.<br /><br />"Unless there's a positive approach to dialogue, it's a matter of when, not if, an eruption of violence occurs," Professor John Braithwaite, who led the research behind the book, told The Sunday Age.<br /><br />The book, Anomie and Violence: Non-truth and reconciliation in Indonesian peacebuilding, characterises conditions in West Papua and Papua provinces as a "dangerous calm", with repression and exploitation feeding deep resentment and alienation among indigenous people.<br /><br />The repression includes torture, rape and sexual mutilation so gruesome that the academics agonised over publishing details.<br /><br />The extent of repression has not changed, despite the democratic transformation of Indonesia since the fall of the Suharto dictatorship in 1998 and local autonomy promised to Papuans in 2001.<br /><br />The ANU academics contrast Dr Yudhoyono's failure to to deal with the Papua conflict with his successful role in ending other internal conflicts, especially in Aceh.<br /><br />They warn of growing Papuan support for armed conflict to wrest independence from Jakarta, which won control of the territory in 1969 after what is is now widely acknowledged as a fraudulent vote.<br /><br />Drawing on research in Papua, they say many young highlanders declare they are ready to die, while members of the pro-independence Free Papua Organisation, the OPM, see no option but to take up arms.<br /><br />They quote an OPM fighter saying the organisation hoped to provoke a ''Super Santa Cruz'' to draw international attention to their cause - a reference to the Indonesian army massacre in Dili's Santa Cruz cemetery in 1991, a decisive event in East Timor's independence struggle.<br /><br />An eruption of violence would likely result in an exodus of refugees to Australia, creating a crisis in relations between Jakarta and Canberra.<br /><br />Such a scenario would be a ''lose-lose-lose'' situation for Dr Yudhoyono, Prime Minister Kevin Rudd and the people of Papua, ''who would suffer untold loss of life and liberty''.<br /><br />While the OPM is militarily ineffective, it had the capacity to ''kill a lot of Indonesian soldiers and police in the highlands'', triggering massive retaliation. Only ''visionary preventive diplomacy'' can prevent renewed war, the book warns.<br /><br />This should involve Jakarta, Canberra, Washington, the EU and church and other groups in Papua in promoting a peaceful resolution of the conflict.<br /><br />While Dr Yudhoyono is a ''decent man and a peacebuilder'', he was unwilling to stand up to ''homicidal elements'' in the military most responsible for the conflict.<br /><br />Nor was the international community willing to show leadership.<br /><br />''Australian diplomacy has been especially insipid in this regard,'' the book says.<br /><br />Professor Braithwaite said Australian diplomats seemed unwilling to confront the potential disaster on Australia's doorstep. ''It's terribly depressing that Australian diplomacy has been so feeble,'' he said.<br /><br />There was, however, pressure from sections of the US Congress, leading to the prospect of President Barack Obama raising the issue when he visits Jakarta in June. ''This is a great opportunity for Obama and Yudhoyono to do great things together,'' Professor Braithwaite said.Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-46236320156367124812010-05-15T23:53:00.000-07:002010-05-15T23:54:40.970-07:00cara nge-hack billing ExplorerPERTAMA – TAMA SAYA INGIN MEMBERI TAHU BAHWA INI HANYA SEMATA – MATA HANYA UNTUK KEPENTINGAN ILMIAH SAJA JADI DIBUTUHKAN HATI NURANI ANDA.<br /><br />Untuk mencoba artikel ini, anda bisa mendownload program billing explorer demo di situs http://www.billingexplorer.com<br />- Server Side<br />- Client Side<br /><br />Saya asumsikan bahwa anda sudah mendowload dan menginstall di lokal komputer.<br />Kali ini kita coba dilokal terlebih dahulu, sebelum kita pergi ke warnet untuk melakukan percobaan artikel ini<br /><br />Pengiriman data dari Client keserver biasanya diawali dengan kata kunci:<br /><br />XX2<br /><br />sedangkan pengiriman data dari Server ke client selalu diawali dengan kata kunci :<br /><br />YA6<br /><br />Nah pasti diantara pembaca bertanya2, gimana caranya mendapatkan nilai2 tersebut?..bingung kan?….sebetulnya sih gampang aja, kita gunakan program paket sniffer untuk melihat paket data yang masuk dan paket data yang keluar.<br />kalo mau coba-coba bisa menggunakan program ‘ether detect packet sniffer’ di www.etherdetect.com<br /><br />ok, kita balik lagi ke pembahasan kita…..<br />ada beberapa perintah yang dikirim oleh client ke server, seperti:<br /><br />Client Command<br />——————<br />$ablock$<br />$ablock2$<br />$act$<br />$ajblock$<br />$cekc$<br />$cektime$<br />$con$<br />$con1$<br />$con1dis$<br />$data$<br />$dina2$<br />$gpass$<br />$group$<br />$hblock$<br />$infod_0$<br />$infod_1$<br />$infod2$<br />$infod3$<br />$infod32$<br />$infod4$<br />$infouser$<br />$member$<br />$movecek$<br />$okmove2$<br />$paket$<br />$passA$<br />$pelajar$<br />$personal$<br />$rental$<br />$ruser$<br />$ruserh$<br />$send$<br />$sendcc$<br />$okmove1$<br />$tutup$<br /><br />perintah-perintah tersebut saya dapatkan berdasarkan hasil decompiler program dengan menggunakan software vbLite & W32Dasm.<br /><br />Setelah kita mengetahui beberapa perintah diatas, kita bisa mencoba langsung dengan menggunakan perintah-perintah tersebut.<br /><br />kita gunakan komponen winsock untuk melakukan koneksi ke server, biasanya program B-Exp menggunakan port 1500 (default)<br />jadi kita bisa menuliskan syntax berikut:<br /><br />Winsock1.Connect “192.168.0.1″,1500<br /><br />artinya kita akan melakukan koneksi ke 192.168.0.1 dengan port 1500.<br />setelah anda berhasil terhubung keserver yang anda harus lakukan adalah mengirim inisialisasi paket data, agar program tersebut menerima permintaan kita.<br />adapun data yang dikirim adalah:<br /><br />XX2$dina2$$$<br /><br />diisi dengan pc yang akan kita gunakan sebagai inisialisasi koneksi.<br />contoh:<br /><br />Winsock1.sendData “XX2$dina2$1$budak baonk$”<br /><br />(artinya: kita melakukan koneksi sebagai komputer no 1 dengan nama budak baonk)<br />kalo pengiriman data berhasil, maka program B-Exp server akan mengirimkan data<br />“YA6$/connn$” yang artinya kita sudah terkoneksi ke billing dan program billing sudah siap menerima perintah2 yang dilakukan oleh program client.<br /><br />Selanjutnya untuk memulai perhitungan billing kita bisa menggunakan dengan perintah: XX2$con$2<br /><br />Winsock1.SendData “XX2$con$1″<br /><br />Perintah diatas juga bisa digunakan untuk mereset durasi/lama penggunaan billing.<br />jadi kalo anda udah pake selama 10 jam bisa balik lagi ke 0 jam dengan perintah tersebut<br /><br />Nah selanjutnya untuk memberhentikan penggunaan billing kita bisa lakukan dengan mengirim perintah: XX2$web2$1$Hacker<br /><br />Winsock1.SenData “XX2$web2$1$budak baong”<br /><br />perintah diatas bertujuan untuk menghentikan penghitungan billing pada no Pc 1 dengan nama budak baong. jadi kita bisa menghentikan selain pc yg kita pake, dengan merubah no pc.<br /><br />gampang kan, so….kalian bisa coba-coba dengan perintah-perintah lainnya…kalo masih tetep bingung cara bikin programnya….hmm.mm…..jangan khawatir aku dah bikin programnya, jadi tinggal pake aja coy…<br /><br />Download Sock B-Exp flooder : http://www.vbbego.com/files/billEX.rar<br /><br />—-<br /><br />Cara Kedua<br /><br />Untuk artikel selanjutnya penulis akan mencoba kembali memperlihatkan bagaimana<br />menggunakan Billing Explorer Client dengan login Admin.<br /><br />Biasanya untuk login dengn jenis admin perhitungan billing otomatis tidak<br />berjalan (disable) untuk memulainya anda harus mendownload terlebih dahulu tool<br />yang sudah dibuat:<br /><br />Download hack-Bexp : http://www.vbbego.com/files/hackbillEX.rar<br /><br />Setelah selesai download toolsnya, kita bisa langsung mencobanya.<br />ada beberapa langkah yang harus anda ikuti:<br /><br />Anda login terlebih dahulu ke program billing spt biasa, dengan memilih jenis personal dengan nama login “baong”<br /><br />Setelah login maka secara otomatis program billing akan bekerja seperti biasa untuk menghitung lama penggunaan internet. Selanjutnya kita bisa jalankan tools yang tadi kita download untuk memulai melihat-lihat ada apa dibalik program B-Exp (billing explorer).<br /><br />Secara otomatis program akan mencari apakah program billing berjalan di komputer atau tidak, dengan mencari caption id “????A?|A?” , apabila tidak ada maka program akan langsung keluar dan proses akan berhenti.<br /><br />Apabila program billing ditemukan maka, program tersebut akan merubah parrent dari program billing explorer ke program “Hack B-Exp”,program billing sekarang sudah<br />terperangkap didalam “hack b-exp” selain itu anda bisa lihat daftar HWND ID yang terdapat pada listbox, dimana kita bisa menampilkan objek-objek yang tersembunyi.<br /><br />Biasanya kalo kita mengklik tombol Admin maka program Billing menyuruh kita memasukan password, tapi jangan khawatir…itu sangat mudah untuk dilewati.<br />ada yg tau gimana caranya……..pasti belum donk….<br /><br />nah untuk masuk ke menu setting admin yang perlu kita lakukan adalah mencari kata #root:Administrator pada daftar handle windows.<br /><br />ya kalo udah gini terserah anda, mau login gratis tinggal klik tombol Login, atau merubah setting lainnya ya bebas aja. Jadi silahkan coba klik item-item yang ada pada daftar handle window dan lihat apa yang tersembunyi di program billing tersebut.<br /><br />Ternyata tidak sulit juga kan, kenapa demikian……he…he… semua ini<br />disebabkan pembutan setting dan login digabungkan dalam satu form dengan hanya memainkan properti VISIBLE…dan ini membuat mudah untuk ditampilkan kembali.<br /><br />Mudah-mudahan artikel ini dapat mejadi bekal anda dalam membuat program, dan mengambil sedikit pelajaran sehingga tidak terjadi di setiap program yang kita buat.Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-33195880213668905712010-05-13T07:12:00.000-07:002010-05-13T07:15:20.461-07:00Judas letter to minister of defense indonesiaoktober <br /><br />OPM ( Organisasi Papua Merdeka ) yang menyusup kedeplu ( waspada )<br /><br />kepada yang terhormat<br />Bapak Menteri Luar Negri RI<br />Jl. Taman Pejambon No. 6<br />Jakarta Pusat<br /><br />UP: Mentri pertahanan<br /><br />Merujuk perihal tersebut diatas bersama ini dengan hormat disampaikan hal - hal sebagai berikut.<br /><br />Menurut pengamatan kami selama ini, sepak terjang OPM ( Organisasi Papua Merdeka ) semakin menjadi - jadi dan mereka sudah menyusupkan mata - mata mereka ke dalam Departemen Luar Negeri RI dan Perwakilannya di luar negri, bukan berita berita bohong dan palsu yang ada tapi begitulah adanya dan mungkin ini sudah banyak yang tau tentang kegiatan OPM yang semakin hari semakin di dukung oleh pihak Australia dan sekutunya untuk melepaskan diri dari pangkuan Ibu Pertiwi dan semakin kuatlah nafsu dari segelintir orang yang ingin menghancurkan dan memporak-porandakan indonesia,segala cara mereka lakukan termasuk memasukkan orang - orang untuk memata-matai kegiatan indonesia dalam rangka memperjuangkan Irian Jaya tetap dalam pangkuan Ibu Pertiwi.<br /><br />Tempat yang setrategis untuk memata-matai, sehingga Irian Jaya dapat terpisah dari indonesia adalah di DEPLU mungkin akan timbul pertanyaan mengapa :<br />- Karena setiap informasi yang berkaitan<br />dengan segala bentuk hubungan<br />internasional termasuk tentang Papua<br />dimata dunia DEPLU dan Perwakilannya lebih<br />tau , dan berita tentang kegiatan OPM yang<br />ada di tempat lain atau di negara lain di<br />deplu dan perwakilannya selalu mendapat<br />berita yang up to date sehingga orang -<br />orang OPM yang ada di DEPLU dan<br />Perwakilan lainnya langsung dapat<br />menginformasikan ke anggota lainnya apa<br />yang sedang terjadi dan apa yang baru<br />tentang OPM .<br /><br />- Orang - orang OPM yang ada di DEPLU atau<br />di Perwakilan lainnya dapat dengan<br />mudah mencari selah untuk<br />mengembangkan sayapnya untuk menjalin<br />hubungan dengan dunia luar termasuk untuk<br />mencari hubungan dalam hal pengadaan<br />SENJATA untuk OPM indikasi ini terlihat<br />dengan adanya hubungan di pasar gelap<br />yang ada di GUATEMALA beberapa pentolan<br />OPM yang bergelar diplomat indonesia<br />mencari selah untuk membeli SENJATA buat<br />memperkuat OPM<br /><br />- Orang - orang OPM yang bergelar diplomat<br />atau memegang jabatan strategis yang<br />ada di Perwakilan di luar negeri selalu<br />berusaha untuk memasukkan orang -<br />orangnya sehingga hubungan yang mereka<br />bentuk terhadap negara lain<br />selalu berjalan dan selalu di infokan<br />ke OPM pusat .<br /><br />- Orang - orang OPM yang bergajih dollar<br />selalu menyumbangkan uangnya untuk<br />kegiatan OPM dan untuk memenuhi<br />sumbangan tersebut anggota OPM yang<br />bergelar diplomat selalu mencari cara agar<br />dapat dana tambahan untuk mendanai<br />kegiatan mereka<br /><br />- Dan yang lebih strategis kenapa OPM<br />memasukkan orang - orangnya ke DEPLU<br />dan Perwakilannya karena sasaran utama<br />mereka saat ini adalah Hubungan dengan<br />dunia luar dan mempelajari titik lemah<br />indonesia dalam hal hubungan internasional<br />sehingga Kelompok OPM ini di kenal oleh<br />dunia luar dan juga untuk<br />pendanaan kelompok mereka karena gajih<br />diplomat yang sedang bertugas di luar<br />negeri dan lokal staff yang bekerja di di<br />Perwakilan / KBRI juga bergajih DOLLAR<br />dan DOLLAR memudahkan OPM dalam<br />rangka pendanaan mereka di luar negeri<br />dan juga dalam hal pengadaan kebutuhan<br />termasuk kebutuhan SENJATA.<br /><br />Untuk itu kami mengharapkan kejelian dan kewaspadaan DEPLU untuk mengawasi dan mempersempit ruang gerap OPM yang sudah menyusup ke DEPLU dan langsung menarik mundur orang - orang OPM tersebut dan perlu kami ingatkan waspadai orang - orang OPM yang sedang bertugas di negara - negara berhaluan kiri dan negara - negara yang tidak mendukung RI dalam hal mempertahankan Irian Jaya tetap dalam pangkuan ibu pertiwi .<br /><br />Kami mohonkan kepada Bapak Menteri yang terhormat untuk segera menindak lanjuti surat ini , segera tarik pulang orang - orang OPM yang sedang bertugas di luar negri khususnya di Perwakilan/KBRI, pindahkan Orang - orang OPM yang saat ini memegang jabatan strategis di DEPLU dan di Perwakilan /KBRI, seleksi ulang lokal staff bawaan orang - orang OPM.<br /><br />Dan sekali lagi kami mohon , ini bukan rasis / sara tapi ini nyata dan jangan menutup mata , orang - orang Irian Jaya yang saat ini bertugas di Perwakilan /KBRI dan juga yang sedang bertugas di deplu tidak semuanya SETIA TERHADAP TANAH AIR , disaat mereka belum merdeka mereka mencari - cari muka untuk mendapat jabatan dan selah untuk senang tapi di belakang mereka sedang menghunus senjata siap untuk menyerang.<br /><br />saat ini OPM ibarat VIRUS yang sedang menggrogoti Indonesai jangan sampai hal yang sama terjadi lagi seperti TIMOR TIMUR. Irian Jaya adalah aset yang kaya warisan dari para pahlawan kita jangan sampai lagi kita menyia-nyiakan perjuangan dan darah tersebuat karena hanya tidak berani bertindak .<br />Tarik Pulang segera Orang - Orang OPM yang Sedang bertugas di luar negeri.pindahkan orang - orang OPM yang sedang memegang jabatan strategis.<br /><br />Demikianlah disampaikan dan atas perhatian serta tindak lanjut bapak Menteri Kami ucapkan terimakasih .<br /><br /><br />Aku Cinta Tanah Air<br /><br />IndonesiaIsi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-14317809991332590192010-05-13T06:45:00.000-07:002010-05-13T06:48:05.531-07:00KONSTITUSI NKRI 100% MENDUKUNG PAPUA MERDEKA/OPM!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhOteNllSLPBp3Ijq6zcw-7rNzcVcDQYnrMAr3tUTB9PWGt_89SnkMfRlVe-iaBfZBHc-NdlgcdVYh4FDKpe3lnHuGAPIhcRoaoGWBXWU8Czped7etkKVAmaLXIliWmtghCVtRb6wfuug/s1600/pss.jpeg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 259px; height: 194px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhOteNllSLPBp3Ijq6zcw-7rNzcVcDQYnrMAr3tUTB9PWGt_89SnkMfRlVe-iaBfZBHc-NdlgcdVYh4FDKpe3lnHuGAPIhcRoaoGWBXWU8Czped7etkKVAmaLXIliWmtghCVtRb6wfuug/s320/pss.jpeg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470750735352758114" /></a><br />Mon, 19 May 2008 23:02:52 -0700<br /><br />Pancasila dan UUD (Undang-Undang Dasar) Negara Kesatuan Republik Indonesia <br />(NKRI) sebagai hukum tata negara Republik Indonesia, jika diamati dan dihayati <br />secara mendalam sebagaimana rumusan itu di maksudkan dan dinyatakan pendiri <br />NKRI, Muhammad Hatta, maka sungguh benar dan betul-betul bahwa Konstitusi <br />Indonesia sendiri yakni PANCASILA DAN UUD 45 100% sangat mendukung Papua <br />Merdeka/OPM. <br /><br />Hal ini kita tahu karena muqoddimah Indonesia sendiri mengamanatkannya <br />demikian. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan pengalan yang dikutip dari <br />sebagahagian isi teks muqoddimah atau pembukaan konstitusi Indonesia berikut <br />ini. Demikian jaminan agar Papua merdeka itu misalnya ..."bahwa kemerdekaan itu <br />adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan dunia harus dihapuskan, <br />karena tidak sesuai dengan prikeadilan dan kemanusiaan..."dst. <br /><br />Siapa yang merumuskan ini? Dialah Muhammad Hatta, tokoh proklamator kemerdekaan <br />Republik Indonesia (RI). Mengapa demikian? Karena dia adalah seorang dari <br />beberapa orang Indonesia pertama berpendidikan modern (Barat, Belanda) yang <br />sangat paham demokrasi (Cak-Nur, 1995). Muhammad Hatta yang anak seorang sufi <br />(ulama besar pembaharu Islam) Sumatera Barat adalah orang pertama yang tidak <br />setuju dan mengatakan keberatannya kepada Soekarno rekan proklamatornya, bahwa <br />kemerdekaan Indonesia tidak meliputi Papua (Natalis Pigay, 2001).<br /><br />Tapi mengapa lain konstitusi dan lain pula kenyataannya sekarang? Atau dengan <br />kata lain; Mengapa NKRI menjajah Papua yang berarti bertentangan dengan <br />konstitusinya sendiri? Padahal Pancasila dan UUD 45, wajib mendasari diri (jadi <br />tidak boleh bertentangan) dengan isi dan bunyi muqoddimah Pancasila dan UUD 45? <br />Dan karena itu amandement hanya boleh disentuh (diubah) pasal-pasal dari <br />Undang-Undang-nya saja, kalau ada yang bertentangan dengan amanat muqoddimah <br />dan Pancasila disesuaikan dengan dinamika perkembangan waktu dan perubahan <br />sosial. Tapi pertanyaannya kembali lagi, Mengapa Indonesia dengan konsep <br />NKRI-nya tetap saja mengklaim Papua sebagai bagian dari dirinya?<br /><br />Padahala dalam pasal-pasal konstitusinya dari semangat atau amanat moqoddimah <br />tidak boleh ada satu pasal/ayatpun yang bertentangan dengan amanat <br />muqoddimahnya itu? Lain itu misalnya konstitusi NKRI jelas-jelas bahkan sangat <br />terang benderang menyatakan bahwa "penjahan harus dihapuskan karena tidak <br />sesuai pri-keadilan dan pri-kemanusiaan". Tapi mengapa banyak TNI/POLRI datang <br />ke Papua untuk merebut, merampas tanah Papua dari tangan orang Papua sendiri <br />pada tahun 1961-1969? <br /><br />Dan sekarang mereka dalam era Otsus Papua ini datang dalam jumlah lebih banyak <br />lagi menjajah Papua dan memperaktekkan sikap-sikap kasar dan kuasa di mata <br />rakyat pemilik Tanah Papua itu sendiri? Mengapa juga Indonesia tidak datang <br />membebaskan Papua sebagaimana amanat konsitusi atau lebih tegasnya pesan <br />Pembukaan (muqoddimah) Pancasila dan UUD 45 yaitu sebagaimana <br />amanatnya/pesannya..."penjajahan dunia harus dihapuskan..." tapi malah <br />sebaliknya datang menjajah Papua? <br /><br />Malahan kita rakyat Papua sebagai pemilik sah dan sebagai bangsa merdeka juga, <br />merasakan betul betapa pahitnya, --karena mereka memang sangat kecam sekali <br />dalam tindakan penjajahan terhadap bangsa Papua --kehadiran TNI/POLRI dari <br />Indonesia ke Papua bukan untuk menjaga dan memerdekakan Papua sebagaimana <br />amanat/pesan konstitusi NKRI, malah sebaliknya secara bertentangan dengan <br />melanggar konstitusinya sendiri, Indonesia (baca TNI/POLRI), sekarang ini <br />merasa boleh membunuh, merebut, menjajah Rakyat Papua dan mempertahankan <br />tindakan jajahannya atas usaha membebaskan diri bangsa Papua, adalah suatu <br />pertanyaan dan banyak pertanyaan lain yang sesungguhnya membingungkan <br />masyarakat transmigrasi dari Jawa di Arso dan penduduk eks Timor Leste di <br />Perbatasan Papua-PNG, yang didatangkan sebagai wujud konkrit penjajahan itu <br />jika mereka menyadarinya.<br /><br />Fallasy (kekeliruaan) Indonesia mempertahankan tanah Papua yang direbutnya dari <br />tangan dan kaki pemiliknya sendiri, tangan orang Belanda-Papua pada tahun 1963, <br />yang konon niat awalnya membebaskan Papua, sebagai "niat suci", "niat tulus" <br />bantuan untuk orang Papua yang mencerminkan konstitusinya. Ternyata semua <br />diselewengkan oleh para pemain sirkut dan dipertontonkannya pada kita, rakyat <br />Papua, dan akhirnya juga nanti pada dunia. Tapi memang benar niat tulus dan <br />sikap tahu demokrasi Muhammad Hatta tidak di pahami baik politikus (jangan <br />salah baca, menjadi politik tikus) Indonesia saat ini. <br /><br />Bahkan dewasa ini ternyata Indonesia terjerembab masuk dalam lubang yang <br />dibuatnya sendiri sebagai bangsa penjajah baru bagi Rakyat Papua adalah cukup <br />memalukan tapi juga menyebalkan kita semua jika menyadari ini. Kesadaran <br />demikian ini sejak awal disadari olehy Muhammad Hatta dan kini disadari oleh <br />sebahagian para intelektual Indonesia sekelas Amin Rais, Gus-Dur dll tapi tetap <br />mendiamkannya dan dijadikan hanya dagelan politik mereka dalam pestas <br />pertarungan politik ditingkat nasionalnya, lagi-lagi tontonan permainan sirkut <br />yang menarik ditonton bersama.<br /><br />Itulah manusia dan dari Sumatra Barat, daerah yang dikenal sebagai gudang <br />intelektual yang mewarnai ke-Indonesiaan Indonesia sebagai sebuah negara <br />merdeka berikutnya, Muhammad Hatta menunjukkan pemahaman demokrasinya yang <br />benar dan jujur. Dan banyak para intelektual Indonesia yang punya hati nurani <br />benar (bahwa dalam arti, Papua memang benar bukan bagian dari Indonesia/NKRI) <br />tapi tidak dinyatakan secara terbuka karena ada faktor X. Padahal Muqoddimah <br />Pancasila dan UUD 45 sendiri sudah jelas : <br /><br />"...Penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri keadilan dan <br />prikemanusian"...atau dengan kata lain, "penjajahan Indonesia atas Papua <br />bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45, karena itu penjajahan Indonesia atas <br />Papua harus dihapuskan karena tidak sesuai Prikeadilan dan pri kemanusiaan..."<br /><br />Demikian konstitusi Indonesia menjamin bahwa Papua tidak boleh di jajah <br />Indonesia, karena itu dalam satu pasal dan ayatpun Pancasila dan UUD 45 tidak <br />boleh bertentangan dengan semangat muqoddimah (Pembukaan) NKRI itu sendiri. <br />Yang demikian ini sama sekali tidak diketahui TNI/POLRI yang ada di wilayah <br />Papua, kecuali dulu pernah ada seorang Polisi, terakhir pangkatnya Jenderal, <br />dan menulis membeberkan fakta dan data pelanggaran HAM dan Demokrasi Indonesia <br />atas bangsa Papua, setelah pensiun tapi bukunya diterbitkan di Australia <br />dilarang edarkan di Indonesia pada zaman rezim Soeharto.<br /><br />(Bersambung)Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-1559364063348887672010-05-05T09:15:00.000-07:002010-05-05T09:32:29.381-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqrhoHq4ierkCagU3SOzDgkhZ1-A_ZgY1XOY3Is3tnb7Ms-ED2YrsTutBVABnVc3xHOXU7C-RvR1LNEfEXfqupIcGEav7qZw0vYPlZGRgtD5RaFPL2efDZokqzUVFWiDd890SxpsY2J1k/s1600/800px-Flag_of_the_Pacific_Community.svg.png"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 224px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqrhoHq4ierkCagU3SOzDgkhZ1-A_ZgY1XOY3Is3tnb7Ms-ED2YrsTutBVABnVc3xHOXU7C-RvR1LNEfEXfqupIcGEav7qZw0vYPlZGRgtD5RaFPL2efDZokqzUVFWiDd890SxpsY2J1k/s320/800px-Flag_of_the_Pacific_Community.svg.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5467822606156450226" /></a><br />Sekretariat Komunitas Pasifik, atau SPC (terkadang Komunitas Pasifik), merupakan sebuah organisasi antar pemerintah regional yang keanggotaannya meliputi negara dan teritori. Tujuannya adalah "membangun kemampuan teknis, profesional, ilmiah, penelitian, perencanaan dan manajemen orang Kepulauan Pasifik dan menyediakan informasi dan saran, untuk membolehkan mereka membuat keputusan mengenai pembangunan di masa depan."[1] SPC berpusat di Nouméa, Kaledonia Baru.<br /> Sejarah<br /><br />SPC didirikan tahun 1947 sebagai Komisi Pasifik Selatan oleh enam negara maju yang memiliki ketertarikan terhadap wilayah ini:<br /><br /> * Amerika Serikat<br /> * Australia<br /> * Belanda<br /> * Britania Raya<br /> * Perancis<br /> * Selandia Baru<br /><br /> Anggota<br /><br />Wilayah kerja SPC meliputi negara dan teritori di kepulauan Pasifik, yang sejak 1983 telah menjadi anggota penuh:<br /><br />American Samoa, Kepulauan Cook, Persatuan Mikronesia, Fiji, Polinesia Perancis, Guam, Kiribati, Kepulauan Marshall, Nauru, Kaledonia Baru, Niue, Kepulauan Mariana Utara, Palau, Papua Nugini, Kepulauan Pitcairn, Samoa, Kepulauan Solomon, Tokelau, Tonga, Tuvalu, Vanuatu, dan Wallis dan Futuna.<br /><br />Nugini Belanda, sebelumnya diwakili di SPC oleh Belanda, dianeksasi ke Indonesia tahun 1969 dan tidak lagi diwakili di SPC.Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-92179047390007746242010-05-05T08:53:00.000-07:002010-05-05T08:53:16.851-07:00Compilatie Melanesian Culture Day 25/04/2010 @ Melkweg Amsterdam<object width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/r_J3tg7-6mQ&hl=en_US&fs=1"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/r_J3tg7-6mQ&hl=en_US&fs=1" width="425" height="344" allowScriptAccess="never" allowFullScreen="true" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash"></embed></object>Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-28094553735436169832010-05-05T08:40:00.000-07:002010-05-05T08:40:13.703-07:00Melanesian Flag Ceremony @ Melanesian Culture Day 25/04/2010<object style="background-image:url(http://i2.ytimg.com/vi/MrgV9yw6Bvg/hqdefault.jpg)" width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/MrgV9yw6Bvg&hl=en_US&fs=1"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/MrgV9yw6Bvg&hl=en_US&fs=1" width="425" height="344" allowScriptAccess="never" allowFullScreen="true" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash"></embed></object>Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-59673178625382819472010-05-03T07:18:00.001-07:002010-05-03T07:19:23.167-07:00http://www.republika.co.id/berita/2790/Dubes_AS_dan_MRP_Diskusikan_Masalah_Otsus_Papua<br />Dubes AS dan MRP Diskusikan Masalah Otsus Papua<br />By YGFWP<br />Jumat, 12 September 2008 pukul 21:07:00<br />Dubes AS dan MRP Diskusikan Masalah Otsus Papua<br /> <br />EMBASSYOFINDONESIA.ORG<br /><br />JAYAPURA -- Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia, Cameron Hume bertemu dan berdiskusi intens dengan Pimpinan Majelis Rakyat Papua (MRP) seputar pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) bagi Provinsi Papua dan perkembangan pembangunan di wilayah paling timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. "Hari ini Dubes AS Cameron Hume datang ke Kantor MRP di kawasan Kotaraja untuk berdiskusi dengan MRP seputar pelaksanaan Otsus Papua. Tidak ada hal yang istimewa dari pertemuan ini. Mereka punya kegiatan rutin untuk melihat perkembangan pembangunan di daerah-daerah di Indonesia termasuk Papua. Jadi tidak ada hal yang istimewa," kata Wakil Ketua MRP, Frans Wospakrik kepada ANTARA di Jayapura, Jumat usai pertemuan itu.<br /><br />Salah satu agenda kedatangan Dubes AS itu adalah melihat dari dekat perkembangan pelaksanaan UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Papua. Mereka ingin tahu perkembangan Otsus itu dari sudut pandang MRP.<br />Kepada Dubes Hume, lanjut Wospakrik, pihaknya mengatakan bahwa Otsus untuk papua sedang dilaksanakan dan diupayakan lebih baik lagi.<br /><br />Pada kesempatan itu, Dubes AS mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa Papua mendapat dana Otsus yang besar, bagaimana pendapat MRP dan apakah dana itu sudah dimanfaatkan dengan baik. "Atas pertanyaan itu, kami mengatakan bahwa memang ada masalah dengan dana Otsus yang besar itu tetapi kita jangan hanya mempermasalahkan soal dananya saja tetapi pembangunan lainnya antara lain bagaimana hak-hak dasar orang asli Papua. Bagaimana orang asli Papua merasa terproteksi dengan baik di tanah kelahirannya sendiri," katanya.<br /><br />Selain itu, bagaimana orang asli Papua diberdayakan dan bagaimana agar mereka mampu membangun dirinya sehingga kehidupan mereka lebih baik dan lebih sejahtera. "Kami minta agar Dubes AS melihat hal ini juga. Menurut kami hal-hal tesebut di atas belum dilaksanakan secara konsisten dan efektif," katanya.<br /><br />Sedangkan soal dana Otsus, dia mengatakan, permasalahan terletak pada pengelolaan dana itu namun pihak MRP bukanlah lembaga yang bertugas mengontrol penggunaan dana tersebut.Namun demikian, MRP berupaya mendorong agar kebijakan-kebijakan yang mengarah kepada penggunaan dana Otsus yang lebih efektif itu hendaknya lebih dikedepankan di Papua.<br /><br />Sebagai contoh, Gubernur Papua Barnabas Suebu,SH telah berupaya membalikkan penggunaan dana Otsus yang pada masa lalu dinilai kurang berpihak pada kepentingan rakyat di kampung-kampung, kini harus lebih berpihak pada rakyat. Jangan terlallu banyak digunakan untuk birokrasi.Pada kesempatan pertemuan itu Dubes AS Cameron Hume menanyakan juga masalah Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) dan Peraturan Daerah Provinsi (Perdasi) sebagai pelaksanaan dari amanat UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua.<br /><br />Atas pertanyaan itu, lanjut Frans Wospakrik, semua itu merupakan masalah internal di Papua yang dinilai terlambat dalam pembahasannya namun semua itu kembali kepada kesediaan pemerintah dalam melaksanaakan UU Otsus itu secara benar dan konsekuen."Pertemuan dengan Dubes AS itu tidak ada yang istimewa, atau dapat dikatakan biasa-biasa saja. Mereka datang ke Papua hanya untuk mencari tahu perkembangan pembangunan di wilayah ini dan setelah itu mereka pun pulang ke Kedubesnya," kata Frans Wospakrik.ant/kpIsi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-43010538429071204072010-04-27T04:45:00.000-07:002010-04-28T05:09:15.210-07:00IDEOLOGI PERJUANGAN YOUNG GENERETION FREEDOM WEST PAPUA<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIgUJM6fyNFJF_ldsCxNpPz1Wr9AP5CZp75ode6I4YIz49XxYb3DRcj_YRh8N97IY5YgSxT5fOCmGLaa0FmZ3e7h-Tr5cnQ0qxTBuZpz_7E9N1RX-L2MjIqOOguiabFFq7Bhfa_Qo_79c/s1600/568px-Coat_of_arms_YONG+GENERATION.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 303px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIgUJM6fyNFJF_ldsCxNpPz1Wr9AP5CZp75ode6I4YIz49XxYb3DRcj_YRh8N97IY5YgSxT5fOCmGLaa0FmZ3e7h-Tr5cnQ0qxTBuZpz_7E9N1RX-L2MjIqOOguiabFFq7Bhfa_Qo_79c/s320/568px-Coat_of_arms_YONG+GENERATION.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464782542301962866" /></a><br /><br />IDEOLOGI PERJUANGAN YOUNG GENERETION FREEDOM WEST PAPUA<br /><br />Oleh: RR bo’nay<br /><br /><br /><br />Tigwon ,may 01, 2010<br />Salam satu perjuangan..<br /><br />Generasi Muda Papua Merdeka, adalah organisasi sayap kanan yang terbentuk untuk menampung aspirasi anak muda di selueruh papua yang mana keberadaan GMPM sangant di perlukan oleh paramemuda dan pemudi papua sebagai wadah untuk menampung aspirsi mereka yang Selama ini kita ketahui sering di salah artikan oleh beberapa pihak, Kalau<br />ada argumentasi penolakan bahwa pemuda Papua yang berusia 16 – 30 tahun<br />belum siap memimpin, lalu sampai kapan baru pemuda siap memimpin??? Itu<br />argumentasi klasik, sesungguhnya hal itu merupakan slogan yang<br />menyembunyikan ketidaktulusan senior untuk memberdayakan “kami”.<br /><br /><br /><br />Kami<br />menyadari bahwa selama ini kami hanya diperalat, untuk memenuhi ambisi<br />pribadi para senior, dan kini kami tegaskan: PERLAKUKAN KAMI SELAYAKNYA<br />SEORANG MANUSIA, BUKAN SEBAGAI ALAT !!!<br /><br />Kami akan menyerukan: MEREKA ADALAH CERMIN YANG RETAK, TAK LAYAK UNTUK DI TELADANI.<br /><br />oleh karena itu Pemuda dan Pemudi bangkitkan semangant jiwa mu<br />bersama-sama kita bangkit, dan teriakan.. MERDEKA..... MERDEKA...<br />MERDEKA... merdekakan dirimu dalam segalahal...<br /><br />pemuda harus berani berreformasi... berrefomasi untuk sesuatu yang<br />positif... sebab hidup tiada mungkin tanpa perjuangan dan tanpa<br />pengorbanan.. berpegangan tangan satu dalam jiwa dan raga demi masa<br />depan PAPUA JAYA...<br /> namun dengan demikian kami pemuda dan pemudi papua berikrar baersatu, dan mengesampingkan perbedaan kami, siapapun kita orang gunung atau orang pante kami bersatu dan menyatakan sikap untuk memperjuangkan kemerdekaan kami,<br />Ideologi kemerdekaan yang kami anut adalah kemerdekaan<br />dalam arti luas merdeka dari penjajahan kemalasan, kebodohan, keapatisan, kemiskinan yang dialami rakyat papua. yg kami lakukan adalah untuk mendapatkan atensi dari pihak yang berwewenang. klo hanya merdeka dari satu negara tapi pribadinya belum merdeka, siasia belaka…. <br />Ada yang mengatakan, kmi in generasi penerus kbodhan, para pendahulu kami, yg mmperjuangkn kesìaan belaka, namun kami tetap pada pendirian kami, hidup tiada mungkin tanpa perjuanga,oleh karena itu kami akan terus berjuang smpe kmi berakhr dibalik peti mati perjuang yg dirintis oleh para pendahulu kami kami, akan tetap ...di teruskan oleh generasi yg akan datang,akan tetap berjuang demi tercpainya kemerdekaan di atas tanah kami tercinta,apakah kami ini salah +bodoh jika kami meprjangkn mlk hakmi?<br />Jika jalan prjuangn sprti ini yg di khndaki, ngapa kta msh salng, mmbdkn antra gunung n pante, buknxa kta 1 n mmpnyai ideolg sma? Mngapa kta tdk brstu n brjuang brdmpngn, untk tanah papua?<br />Apa bsa kta brstu? Untk papua?<br />Inilah yg<br />Mjdi tgas n tnggung jwb kta gnrsi muda untk mnyatukn dmi trcpainya 7an kta smua.<br />Salam satu perjuangan <br />Ko e Otua mo TANAH PAPUA ko hoku tofi'a<br />Papua dan Tuhan adalah warisan kami<br />PAPUA .MO.TE.ATUA<br /><br /><br />RR. Bo’ nay<br />YGFWPIsi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-81080360580601619422010-04-25T01:13:00.000-07:002010-04-25T01:50:45.369-07:00Rumpun bahasa Austronesia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXiA6WNqT0lFuis4_eklfsj6kXzieo5q3qHOILB3374729APdzNEx_Jpj74yps9nCkagqdJod50ksWdipdMdYbRXEmh6d6vH7FKYZj1k0g9XeJob-5i0EPIIMqh4os6dTKA7gpX3C2E7k/s1600/800px-Langues-autronesiennes.png"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 198px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXiA6WNqT0lFuis4_eklfsj6kXzieo5q3qHOILB3374729APdzNEx_Jpj74yps9nCkagqdJod50ksWdipdMdYbRXEmh6d6vH7FKYZj1k0g9XeJob-5i0EPIIMqh4os6dTKA7gpX3C2E7k/s320/800px-Langues-autronesiennes.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5463994643048771426" /></a><br /><br />Rumpun bahasa Austronesia adalah sebuah rumpun bahasa yang sangat luas penyebarannya di dunia. Dari Taiwan dan Hawaii di ujung utara sampai Selandia Baru (Aotearoa) di ujung selatan dan dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah (Rapanui) di ujung timur.<br />Istilah Austronesia<br /><br />Austronesia adalah istilah mengacu pada suatu daerah yang dimana bahasa-bahasa Austronesia dituturkan, daerah tersebut mencakup oleh penduduk pulau Taiwan, kepulauan Nusantara (termasuk Filipina), Mikronesia, Melanesia, Polinesia, dan Pulau Madagaskar. Secara harafiah, Austronesia berarti "Kepulauan Selatan" dan berasal dari bahasa Latin austrālis yang berarti "selatan" dan bahasa Yunani nêsos (jamak: nesia) yang berarti "pulau".<br /><br />Jika bahasa Jawa di Suriname dimasukkan, maka cakupan geografi juga mencakup daerah tersebut. Studi juga menunjukkan adanya masyarakat penutur bahasa mirip Melayu di pesisir Sri Langka.<br /><br />Asal usul bangsa Austronesia<br /><br />Untuk mendapat ide akan tanah air dari bangsa Austronesia, cendekiawan menyelidiki bukti dari arkeologi dan ilmu genetika. Penelaahan dari ilmu genetika memberikan hasil yang bertentangan. Beberapa peneliti menemukan bukti bahwa tanah air bangsa Austronesia purba berada pada benua Asia. (seperti Melton dkk., 1998), sedangkan yang lainnya mengikuti penelitian linguistik yang menyatakan bangsa Austronesia pada awalnya bermukim di Taiwan. Dari sudut pandang ilmu sejarah bahasa, bangsa Austronesia berasal dari Taiwan karena pada pulau ini dapat ditemukan pembagian terdalam bahasa-bahasa Austronesia dari rumpun bahasa Formosa asli. Bahasa-bahasa Formosa membentuk sembilan dari sepuluh cabang pada rumpun bahasa Austronesia . Comrie (2001:28) menemukan hal ini ketika ia menulis:<br />“ ... Bahasa-bahasa Formosa lebih beragam satu dengan yang lainnya dibandingkan seluruh bahasa-bahasa Austronesia digabung menjadi satu sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi perpecahan genetik dalam rumpun bahasa Austronesia diantara bahasa-bahasa Taiwan dan sisanya. Memang genetik bahasa di Taiwan sangatlah beragam sehingga mungkin saja bahasa-bahasa itu terdiri dari beberapa cabang utama dari rumpun bahasa Austronesia secara kesuluruhan. ”<br /><br />Setidaknya sejak Sapir (1968), ahli bahasa telah menerima bahwa kronologi dari penyebaran sebuah keluarga bahasa dapat ditelusuri dari area dengan keberagaman bahasa yang besar ke area dengan keberagaman bahasa yang kecil. Walau beberapa cendekiawan menduga bahwa jumlah dari cabang-cabang diantara bahasa-bahasa Taiwan mungkin lebih sedikit dari perkiraan Blust sebesar 9 (seperti Li 2006), hanya ada sedikit perdebatan diantara para ahli bahasa dengan analisis dari keberagaman dan kesimpulan yang ditarik tentang asal dan arah dari migrasi rumpun bahasa Austronesia.<br /><br />Bukti dari ilmu arkeologi menyarankan bahwa bangsa Austronesia bermukim di Taiwan sekitar delapan ribu tahun yang lalu . Dari pulau ini para pelaut bermigrasi ke Filipina, Indonesia, kemudian ke Madagaskar dekat benua Afrika dan ke seluruh Samudra Pasifik, mungkin dalam beberapa tahap, ke seluruh bagian yang sekarang diliputi oleh bahasa-bahasa Austronesia . Bukti dari ilmu sejarah bahasa menyarankan bahwa migrasi ini bermula sekitar enam ribu tahun yang lalu . Namun, bukti dari ilmu sejarah bahasa tidak dapat menjembatani celah antara dua periode ini.<br /><br />Pandangan bahwa bukti dari ilmu bahasa menghubungkan bahasa Austronesia purba dengan bahasa-bahasa Tiongkok-Tibet seperti yang diajukan oleh Sagart (2002), adalah pandangan minoritas seperti yang dinyatakan oleh Fox (2004:8):<br />“ Disiratkan dalam diskusi tentang pengelompokan bahasa-bahasa Austronesia adalah permufakatan bahwa tanah air bangsa Austronesia berada di Taiwan. Daerah asal ini mungkin juga meliputi kepulauan Penghu diantara Taiwan dan Cina dan bahkan mungkin juga daerah-daerah pesisir di Cina daratan, terutamanya apabila leluhur bangsa Austronesia dipandang sebagai populasi dari komunitas dialek yang tinggal pada permukiman pesisir yang terpencar. ”<br /><br />Analisis kebahasaan dari bahasa Austronesia purba berhenti pada pesisir barat Taiwan. Bahasa-bahasa Austronesia yang pernah dituturkan di daratan Cina tidak bertahan. Satu-satunya pengecualian, bahasa Chamic, adalah migrasi yang baru terjadi setelah penyebaran bangsa Austronesia <br /><br />Penggolongan bahasa-bahasa Austronesia berikut diajukan oleh Blust. Penggolongan yang diajukannya bukanlah yang pertama dan bahkan ia juga mencantumkan paling sedikit tujuh belas penggolongan lainnya dan mendiskusikan fitur-fitur dan rincian dari pengelompokan tersebut. Beberapa ahli bahasa Formosa mempertentangkan rincian dari penggolongan itu namun penggolongan ini dalam garis besar tetap menjadi titik referensi untuk analisis ilmu bahasa saat ini. Dapat dilihat bahwa sembilan cabang utama dari bahasa Austronesia kesemuanya adalah bahasa-bahasa Formosa.<br /><br />Austronesia<br /><br /> * Atayalik (Atayal, Seedik) [nama lain untuk Seediq:Truku, Taroko, Sediq]<br /> * Formosa Timur<br /> o Utara (Basai-Trobiawan, Kavalan)<br /> o Tengah (Amis, Nataoran, Sakizaya)<br /> o Barat Daya (Siraya)<br /> * Puyuma<br /> * Paiwan<br /> * Rukai<br /> * Tsouik (Tsou, Saaroa, Kanakanabu)<br /> * Bunun<br /> * Dataran Rendah Barat<br /> o Dataran Tengah-Barat (Taokas-Babuza, Papora-Hoanya)<br /> o Thao<br /> * Formosa Barat Laut (Saisiyat, Kulon-Pazeh)<br /> * Malayo-Polinesia (Lihat di bawah)<br /><br />[sunting] Penggolongan bahasa-bahasa Malayo-Polinesia<br /><br />Berikut adalah klasifikasi bahasa-bahasa Malayo-Polinesia yang disederhanakan oleh Wouk & Ross (2002)<br /><br />Bahasa-bahasa Malayo-Polinesia<br /><br /> * Bahasa Kalimantan-Filipina atau bahasa Malayo-Polinesia Barat Luar (Hesperonia Luar): terdiri dari banyak bahasa seperti Dayak Ngaju, Gorontalo, bahasa Bajau, bahasa-bahasa Minahasa, Tagalog, Cebuano, Hiligaynon, Ilokano, Kapampangan, Malagasi, dan Tausug<br /> * Bahasa Malayo-Polinesia Inti (Kemungkinan menyebar dari Pulau Sulawesi)<br /> o Bahasa Sunda-Sulawesi atau bahasa Malayo-Polinesia Barat Dalam (Hesperonia Dalam), contoh: Indonesia Barat, Bugis, Aceh, Cham (di Vietnam dan Kamboja), Melayu, Indonesia, Iban, Sunda, Jawa, Bali, Chamoru, dan Palau<br /> o Bahasa Malayo-Polinesia Tengah-Timur<br /> + Bahasa Malayo-Polinesia Tengah atau bahasa Bandanesia: sekitar Laut Banda yaitu bahasa-bahasa di Pulau Timor, Sumba, Flores, dan juga di Maluku<br /> + Bahasa Malayo-Polinesia Timur atau disebut juga bahasa Melanesia<br /> # Halmahera Selatan-Papua Barat-Laut: beberapa bahasa di pulau Halmahera dan sebelah barat pulau Irian, contohnya bahasa Taba dan bahasa Biak<br /> # Bahasa Oseanik: Termasuk semua bahasa-bahasa Austronesia di Melanesia dari Jayapura ke timur, Polinesia dan sebagian besar Mikronesia<br /><br />Salah satu cabang terbesar adalah cabang Sundik yang menurunkan bahasa-bahasa Austronesia dengan jumlah penutur terbesar yaitu: Bahasa Jawa, Bahasa Melayu (dan Bahasa Indonesia), Bahasa Sunda, Bahasa Madura, Bahasa Aceh, Bahasa Batak dan Bahasa Bali.<br />[sunting] Kekerabatan dengan rumpun bahasa yang lain<br /><br />Hubungan-hubungan genealogis antara rumpun bahasa Austronesia dan keluarga bahasa yang lainnya di Asia Tenggara telah diajukan dan umumnya disebut Filum Bahasa Austrik. Pada hipotesis filum Austrik dinyatakan bahwa semua bahasa di Tiongkok bagian selatan sebenarnya berkerabat yaitu rumpun bahasa Austronesia, bahasa Austro-Asia, bahasa Tai-Kadai dan bahasa Hmong-Mien (juga disebut Miao-Yao).<br /><br />Secara skematis rumpun bahasa Austrik secara hipotetis adalah sebagai berikut:<br /><br />Austrik<br /><br /> * Austronesia<br /> * Tai-Kadai<br /> * Hmong-Mien<br /> * Austro-Asiatik<br /><br />Para penutur keempat rumpun bahasa yang diduga berkerabat ini bermukim di daerah yang sekarang termasuk Tiongkok bagian selatan sampai kurang lebih pada antara tahun 2000 SM – 1000 SM. Kala itu suku bangsa Han, yang merupakan penutur bahasa Sino-Tibet, dari Tiongkok utara menyerbu ke selatan dan para penutur bahasa Austrik tercerai-berai. Hal ini yang diduga sebagai alasan mengapa kaum Austronesia lalu bermigrasi ke Taiwan dan ke kepulauan Asia Tenggara dan Samudra Pasifik lainnya.<br /><br />Beberapa hipotesis filum Austrik juga mengajukan akan perubahan dari akar kata dwisuku kata di mana bahasa Austronesia menyimpan kedua suku kata sedangkan bahasa Austro-Asiatik menyimpan suku kata pertama dan bahasa Tai-Kadai menyimpan suku kata kedua. Sebagai contoh:<br />Austronesia purba *mata ‘mata<br />Austro-Asiatik purba *măt ‘mata'’<br />Tai-Kadai purba *taa ‘mata<br /><br />Namun, satu-satunya proposal dari yang mematuhi metode perbandingan adalah hipotesis "Austro-Tai" yang menghubungkan rumpun bahasa Austronesia dengan rumpun bahasa Tai-Kadai. Roger Blench (2004:12) mengetakan tentang Austro-Tai bahwa:<br />“ Ostapirat mengasumsikan sebuah model sederhana dari sebuah perpecahan dengan para Daik [Tai-Kadai] sebagai orang-orang Austronesia yang menetap di daerah asalnya. Namun hal ini nampaknya tidak mungkin karena Daik nampak seperti percabangan dari bahasa Filipina Purba dan tidak mempunyai kerumitan seperti yang dimiliki oleh bahasa-bahasa Formosa. Mungkin dapat lebih baik dipandang bahwa penutur Daik Purba bermigrasi kembali dari Filipina utara ke daerah di pulau Hainan. Hal ini dapat menjelaskan perbedaan dari Hlai, Be, dan Daik sebagai hasil dari penstrukturan ulang secara radikal karena kontak dengan penutur bahasa-bahasa Miao-Yao dan Sinitik. ”<br /><br />Atau dengan kata lain, pengelompokan dibawah Tai-Kadai akan menjadi cabang dari bahasa Kalimantan-Filipina. Namun, tidak ada dari proposal tersebut yang mendapat sambutan luas dari komunitas ilmu bahasa.<br /><br />]Klasifikasi bahasa Jepang<br /><br />Telah diajukan juga hipotesis bahwa bahasa Jepang mungkin adalah saudara jauh dari rumpun bahasa Austronesia. [Ada yang mengelompokkan bahasa ini dalam rumpun bahasa Austronesia berdasarkan beberapa kata-kata dan fonologi bahasa Jepang. Namun yang lain berpendapat bahwa bahasa Jepang termasuk rumpun bahasa Altai dan terutama mirip dengan cabang bahasa Mongol. Bahasa Korea kemungkinan besar termasuk rumpun bahasa yang sama pula. Bahasa Korea mirip dengan bahasa Jepang namun sejauh ini belum ada yang menghubungkannya dengan rumpun bahasa Austronesia. Namun perlu diberi catatan pula bahwa rumpun bahasa Altai masih dipertentangkan pula.<br /><br />Sebagai contoh adalah beberapa kata dari bahasa Jepang yang diduga berasal dari rumpun bahasa Austronesia:<br /><br /> * hi yang berarti api dan berasal dari *PAN (Proto-Austronesia): *Xapuy<br /> * ke yang berarti kayu<br /><br />Hipotesis akan hubungn bahasa Jepang sebagai saudara dari bahasa-bahasa Austronesia ditolak oleh hampir seluruh pakar ilmu bahasa karena hanya ada sedikit bukti akan hubungan antara bahasa Jepang dan rumpun bahasa Austronesia dan kebanyakan ahli bahasa berpikir bahwa kesamaan yang sedikit ini adalah hasil dari pengaruh bahasa-bahasa Austronesia pada bahasa Jepang, mungkin melalui substratum. Mereka yang mengajukan skenario ini menyarankan bahwa rumpun bahasa Austronesia dulunya pernah meliputi pulau-pulau di utara dan selatan dari Taiwan. Lebih lanjut, tidak ada bukti genetis untuk hubungan yang dekat antara penutur bahasa-bahasa Austronesia dan bahasa-bahasa Japonik, sehingga apabila ada interaksi pra-sejarah antara penutur bahasa Austronesia purba dengan bahasa Japonik purba lebih mungkin interaksi itu adalah sebuah pertukaran budaya yang sederhana alih-alih percampuran etnis yang signifikan. Analisis genetis menunjukan secara konsisten bahwa orang-orang Ryukyu diantara Taiwan dan pulau-pulau utama Jepang lebih mirip dengan orang Jepang daripada orang asli Taiwan. Hal ini menyarankan bahwa apabila ada interaksi antara bangsa Austronesia purba dan bangsa Japonik purba, interaksi ini kemungkinan terjadi di benua Asia timur sebelum pengenalan bahasa-bahasa Austronesia ke Taiwan (atau setidaknya sebelum kepunahan hipotetis bahasa-bahasa Austronesia dari daratan Tiongkok), dan bahasa-bahasa Japonik ke Jepang. Perbendaharaan kata<br /><br />Rumpun bahasa Austronesia didefinisikan menggunakan metode perbandingan bahasa untuk menemukan kata-kata yang seasal, yaitu kata-kata yang mirip dalam bunyi dan makna dan dapat ditunjukan berasal dari kata yang sama dari bahasa Austronesia purba menurut sebuah aturan yang regular. Beberapa kata seasal sangatlah stabil, sebagai contoh kata untuk mata pada banyak bahasa-bahasa Austronesia adalah "mata" juga mulai dari bahasa paling utara di Taiwan sampai bahasa paling selatan di Aotearoa.<br /><br />Di bawah disajikan sebagai contoh untuk menunjukkan kekerabatan, kata-kata bilangan dari satu sampai sepuluh dalam beberapa bahasa Austronesia. Catatan: /e/ harus dibaca sebagai taling (misalkan dalam kata “keras”) dan /é/ sebagai pepet (misalkan dalam kata “lémpar”). Jika ada kesalahan, para pembaca dipersilakan memperbaikinya.<br />Bahasa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10<br />Proto-Austronesia *esa/isa *duSa *telu *Sepat * lima *enem *pitu *walu *Siwa *sa-puluq<br />Paiwan ita dusa celu sepac lima unem picu alu siva ta-puluq<br />Tagalog isá dalawá tatló ápat limá ánim pitó waló siyám sampû<br />Ma'anyan Isa' rueh telo epat dime enem pitu Balu' suei sapuluh<br />Bugis seddi dua téllu eppa lima enneng pitu aruwa asera seppulo<br />Malagasy iráy róa télo éfatra dímy énina fíto válo sívy fólo<br />Aceh sa duwa lhee peuet limöng nam tujôh lapan sikureueng plôh<br />Toba Batak sada duwa tolu opat lima onom pitu uwalu sia sampulu<br />Bali sa dua telu empat lima enem pitu akutus sia dasa<br />Sasak esa due telu empat lime enem pitu’ balu’ siwa’ sepulu<br />Jawa Kuna sa rwa telu pat lima nem pitu wwalu sanga sapuluh<br />Jawa Baru siji loro telu papat lima nem pitu wolu sanga sepuluh<br />Sunda hiji dua tilu opat lima genep tujuh dalapan salapan sapuluh<br />Madura settong dhua tello' empa' léma' ennem pétto' ballu' sanga' sapolo<br />Melayu satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh<br />Minangkabau ciék duo tigo ampék limo anam tujuah salapan sambilan sapuluah<br />Rapanui tahi rua toru ha rima ono hitu va'u iva 'ahuru<br />Hawaii `ekahi `elua `ekolu `eha: `elima `eono `ehiku `ewalu `eiwa `umi<br />Sinama issah duah talluh mpat limah nnom pitu' walu' siam sangpu<br />Gayo sara roa tulu opat lime onom pitu waloh siwah sepuluh<br /><br />Basis Data Perbendaharan Kata Bahasa-Bahasa Austronesia (pranala diberikan dibawah artikel) mencatat kata-kata (dikodekan menurut keseasalan) untuk sekitar 500 bahasa Austronesia.<br /><br /> Tipologi dan struktur<br /><br />Sukar untuk menarik sebuah generalisasi yang berarti tentang bahasa-bahasa yang menyusun rumpun yang seberagam rumpun bahasa Austronesia. Pada garis besarnya, bahasa-bahasa Austronesia dapat dibagi menjadi tiga kelompok bahasa: tipe Filipina, tipe Indonesia, dan tipe pasca-Indonesia [6]. Kelompok yang pertama diwatakkan dengan urutan kata kata kerja-pertama dan pengubahan suara gramatik ala bahasa Filipina, fenomena yang seringkali dirujuk sebagai pemfokusan. Literatur yang berhubungan mulai menjauhi penggunaan istilah ini karena banyak ahli bahasa merasa bahwa fenomena pada bahasa bertipe ini lebih baik disebut sebagai suara gramatik.<br /><br />Bahasa-bahasa Austronesia umumnya menggunakan pengulangan kata.<br /><br />Fonologi bahasa-bahasa Austronesia tergolong sederhana dengan aturan pembentukan suku kata yang sangat terbatas dan jumlah fonem yang sedikit. Banyak dari bahasa-bahasa Austronesia tidak memperbolehkan sukukata dan gugusan konsonan. Beberapa bahasa memang memiliki gugusan-gugusan konsonan namun ini merupakan pengaruh dari bahasa-bahasa lain, terutama dari bahasa Arab, bahasa Sansekerta, dan bahasa Indo-Eropa lainnya.<br /><br />Beberapa bahasa bahkan meminjam fonem dari bahasa lain seperti retrofleks dalam bahasa Jawa dan fonem berhembus dalam bahasa Madura yang diduga dipinjam dari Sansekerta. Namun banyak para pakar yang menentang bahwa fonem-fonem ini dipinjam dari bahasa Sansekerta. Mereka berpendapat bahwa fonem-fonem ini merupakan perkembangan sendiri saja.<br /> Jumlah penutur<br /><br />Secara total jumlah penutur bahasa Austronesia sekitar 300 juta jiwa. Berikut adalah bahasa-bahasa Austronesia diurutkan dari bahasa dengan penutur terbanyak.<br />Jumlah penutur bahasa-bahasa Austronesia Bahasa Jumlah Penutur<br /> Sebagai Bahasa Ibu Sebagai Bahasa Resmi<br />Bahasa Jawa 76.000.000 <br />Bahasa Sunda 20.000.000 <br />Bahasa Melayu 19.000.000* <br />Bahasa Indonesia 25.000.000* 220.000.000<br />Bahasa Tagalog 24.000.000 70.000.000<br />Bahasa Cebu 15.000.000 30.000.000<br />Bahasa Malagasy 17.000.000 <br />Bahasa Batak 14.000.000 <br />Bahasa Madura 14.000.000 <br />Bahasa Ilokano 8.000.000 10.000.000<br />Bahasa Minangkabau 7.000.000 <br />Bahasa Hiligaynon 7.000.000 11.000.000<br />Bahasa Bikol 4.600.000 <br />Bahasa Banjar 4.500.000 <br />Bahasa Bali 4.000.000 <br />Bahasa Bugis 4.000.000 <br />Bahasa Tetum 800.000 <br />Bahasa Samoa 370.000 <br />Bahasa Fiji 350.000 550.000<br />Bahasa Tahiti 120.000 <br />Bahasa Tonga 108.000 <br />Bahasa Māori 100.000 <br />Bahasa Kiribati 100.000 <br />Bahasa Chamorro 60.000 <br />Bahasa M̧ajeļ 44.000 <br />Bahasa Nauru 6.000 <br />Bahasa Hawai'i 1.000 8.000<br /><br />* Statistik untuk kedua bahasa diperdebatkan.<br /> Status resmi<br /><br />Bahasa Austronesia terpenting ditilik dari status resminya ialah bahasa Melayu, yang menjadi bahasa resmi di Indonesia (sebagai bahasa Indonesia), Malaysia, dan Brunei. Bahasa Indonesia juga berstatus bahasa kerja di Timor Leste m. Bahasa Filipina (Filipino), yang merupakan bentuk baku dari bahasa Tagalog, adalah bahasa resmi Filipina. Di Timor Leste, bahasa Tetum, yang juga termasuk sebuah bahasa Austronesia, menjadi bahasa resmi di samping bahasa Portugis. Di Madagaskar, bahasa Malagasi adalah bahasa resmi. Di Aotearoa (Selandia Baru), bahasa Maori juga memiliki status bahasa resmi di samping bahasa Inggris.Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-1498417491127514832010-04-24T23:51:00.000-07:002010-04-24T23:52:45.044-07:00Kejahatan" yang Dilakukan Wanita di FacebookBanyak hal yang bisa Anda lakukan di Facebook. Tidak hanya sebagai wadah bersosialisasi, situs jejaring ini juga bisa dijadikan tempat untuk memantau dan memengaruhi orang lain.<br /><br />Menurut beberapa pria, seperti yang dikutip dari foxnews.com, wanita bisa memanfaatkan Facebook, tidak hanya dalam hal positif, tapi juga hal negatif. Salah satunya jika terkait masalah hubungan dengan lawan jenis.<br /><br />Berikut opini beberapa pria yang membeberkan hal mengejutkan yang bisa dilakukan wanita di Facebook.<br /><br />1. Membuat profil palsu untuk menguntit mantan pacar<br /><br />Hal satu ini mungkin tampak sedikit ekstrem. Tapi, banyak wanita sengaja membuat profil palsu untuk bisa memantau mantan pacar tanpa diketahui pasangannya. Daripada menelepon atau mengirimkan sms, sekadar menulis "Apa kabar?" di wall Facebook, cara ini memang lebih aman.<br /><br />2. Memanipulasi penampilan<br /><br />Menurut pria, tidak sedikit wanita yang sering memasang foto di Facebook untuk menampilkan citra diri yang tidak sesuai realitas. Dalam foto-foto mungkin ingin terlihat lebih seksi dan berani atau sebaliknya, dan berlawanan dengan kenyataan. Hati-hati, hal ini bisa menjadi bumerang buat wanita.<br /><br />3. Menulis status berlebihan dan provokatif<br /><br />Status di Facebook bisa dibaca siapa saja dan banyak wanita yang mengggunakannya untuk tujuan provokasi atau pamer. Bagi pria, hal yang paling menyebalkan adalah "curhat", soal kehidupan pribadi di status. Menurut pria, lebih baik berbicara langsung daripada mengumbarnya di<br /><br />Facebook, karena kesannya seperti mengharap belas kasihan. Selain itu, pamer soal kelebihan atau tempat yang didatangi dan langsung memasangnya di status.<br /><br />4. Memasang foto ambigu<br /><br />Status sudah berhubungan dengan seseorang, tetapi dalam beberapa foto terlihat mesra dengan pria lain. Hal ini seperti ingin "membakar" rasa cemburu pasangan dengan cara kekanakan. Foto ambigu itu juga menurut pria, sengaja untuk membuat orang lain mempertanyakan hubungannya, dan<br /><br />memberikan perhatian padanya.<br /><br />5. Status hubungan palsu<br /><br />Beberapa wanita lajang banyak memasang status hubungan dengan "in a relationship". Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi "kasihan" orang atas statusnya yang masih lajang. Hal ini menurut pria, sangat tidak masuk akal, karena justru status tersebut menghambatnya mendapat<br /><br />pasangan.<br /><br />Apakah Anda juga melakukan hal sama? Hati-hati, menurut opini pria, kebiasaan ini bisa menjadi bumerang bagi wanita! rio bonayIsi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-42174799955507941512010-04-24T02:56:00.000-07:002010-04-24T02:56:37.975-07:00Indonesian police attack peaceful demonstration in Manokwari, 22nd April...<object width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/ZDbjGZ-tG1A&hl=en_US&fs=1"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/ZDbjGZ-tG1A&hl=en_US&fs=1" width="425" height="344" allowScriptAccess="never" allowFullScreen="true" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash"></embed></object>Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-8194330918549001612010-04-23T05:39:00.000-07:002010-04-23T05:48:48.112-07:00WACANA PEMBENTUKAN REPUBLIK AL-ISLAM -FAK-FAK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibIJuWJpGeiakwppqFlRyS6OTKzZuBECPTtwuVBIDUysNWeHGQWIpbDa8KCtrj1YwZ-9d0jJ18qgf90yGjVBqWk45x3I4W_adP_5r-eOFz1FoqUycLyXJ-ulcLezd9LMJF2fG7bhoWA20/s1600/republuk+islam+fak-fak.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 190px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibIJuWJpGeiakwppqFlRyS6OTKzZuBECPTtwuVBIDUysNWeHGQWIpbDa8KCtrj1YwZ-9d0jJ18qgf90yGjVBqWk45x3I4W_adP_5r-eOFz1FoqUycLyXJ-ulcLezd9LMJF2fG7bhoWA20/s320/republuk+islam+fak-fak.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5463314009089487106" /></a><br />WACANA PEMBENTUKAN REPUBLIK AL-ISLAM -FAK-FAK<br />Oleh : captain romario fabrizio bonay.S.com<br />Chief Warrant Officer PAPUA ARMY<br />( di kutip dari sumber Email dari sulaimanbauw_raiff@ymail.com yang di kirimkan kea kun email riodejaneyrog@yahoo.co.id )<br /><br />SALAM MERDEKA TANAH KU PAPUA DAN DIBERKATI SALAM DALAM TUHAN KITA YESUS KRISTUS..<br /><br />Belakangan ini santer terdengar di kalanga ulama dan tokoh agama di salah satu kabupaten di Propinsi termuda di wilayah NKRI yaitu kabupaten FAK-FAK Provinsi PAPUA BARAT. Wacana yang berkembang adalah rencana segelintir orang <br /> ( contoh bendera RAIFF )<br /><br />yang menamakan diri mereka AL-REFISAF ( GERAKAN REFOLUSI AL-ISLAM FAK-FAK)<br />Gerakan ini mengklaim memiliki pengikut sabanyak 856 orang yang tersebar di seluruh Kabupatn FAK-FAK, Adalah HASAN SULAIMAN BOUW BIN AHMAD BAUW, Pimpinan dari Gerakan AL-Refisaf Mengklaim bahwa pembentukan Reubik AL-ISLAM FAK-FAK, Di dasari karena menurut sejarah sebelun bergabug dengan kesultanan Ternate&tiodore Fak –FAK nerupakan wilayah yang takberpemilik.. sebagian besar mereka yang bermukim di sana merupakan masyarakat buangan dari daerah timur tengah.<br />Menurut jendral Al-Reisaf.. dasar dia dan rekan-rekanya untuk medirikan republik islam fak-fak mereka siap berjihad.. untuk membangun RAIFF . Adapn menurut pengakuan sang jendral yang merupakan putra asli fak –fak dari keturunan timur tengah, yang merupakan lulusan camp pelatihan mindanou filipin.<br />Mereka memiliki persenjataan yang lengkap, di tambah 500 kavaleri siap tempur melawan pemerintah Indonesia.. namun ini baru wacana yang berkembang,<br />Saya pun turun mencari orang yang bernama JENDRAL HASAN SULAIMAN BAUW Bin AHMAD BAUW, sosok sental yang digadang gadangkan sebagai pemimpin tertinggi RAIFF Namun seperti pepatah bagai mencari jarum dalan setumpuk jerami sosok sang jendarl tak bisa di temukan di kota fak fak dari perkotaan sampai pedalaman tak ada yang pernah mengenal nama sang jendral…<br />Jadi dapat di simpulkan bahwa pembentukan Negara AL ISLAM FAK – FAK Hanya lah wacana yang berkembang ssaja. Namun yang dapat di temukan .. adalah selembar contoh Bendera republik yang di kirimkan kepada penulis melalui akun yahoo namun sang penggirim sangat susah untuk di hubungi dan di mintai konfirmasi mengenai cerita sebenarnya .<br />Nama dan pemilik akun pengirim INFORMASI<br />NAMA : SULAIMAN BAUW<br />sulaimanbauw_raiff@ymail.com<br />namun sangat sulit untuk di temukan.. <br />PARMY ( nama untuk anggota group FB PAPUA ARMY ) ada yang mengenal atau tau terhadap nama dan punya info mengenai nama dan orang di atas mohon di berikan info kepada penulus melalui group PAPUA ARMY untuk di minta konfirmasi mengenai kebenaran berita tersebut.<br /><br />SALAM<br />PAPUA ARMY<br /><br />CAPTEIN ROMARIO FABRIZIO BONAY<br />Chief Warrant officer PAPUA ARMY<br />Admin Papua ArmyIsi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-86746908850049938052010-04-20T09:18:00.001-07:002010-04-20T09:27:56.517-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHHcZOwIr_49Ohb_6xmg4s3kUk7zXo2Iv-CnJflVAHRMoakOhg87BKxTo-Vtjft6MRJhRF2JRWZo3ZskASqB_0PKp_McKprfMruYO7Epny_s81QOVtHHY7gADVUOYINBEODYYJWu2FAeI/s1600/FLAG.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 229px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHHcZOwIr_49Ohb_6xmg4s3kUk7zXo2Iv-CnJflVAHRMoakOhg87BKxTo-Vtjft6MRJhRF2JRWZo3ZskASqB_0PKp_McKprfMruYO7Epny_s81QOVtHHY7gADVUOYINBEODYYJWu2FAeI/s320/FLAG.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462256565271268930" /></a><br />Give me freedom, give me fire, give me reason, take me higher<br />See the champions, take the field now, you define us, make us feel proud<br />In the streets are, exaliftin , as we lose our inhabition,<br />Celebration its around us, every nation, all around us<br />Singin forever young, singin songs underneath that sun<br />Lets rejoice in the beautiful game.<br />And together at the end of the day.<br />WE ALL SAY<br />When I get older I will be stronger<br />They’ll call me freedom Just like a wavin’ flag<br />And then it goes back<br />And then it goes back<br />And then it goes back<br />When I get older I will be stronger<br />They’ll call me freedom<br />Just like a wavin’ flag<br />And then it goes back<br />And then it goes back<br />And then it goes<br />Oooooooooooooh woooooooooohh hohoho<br />Give you freedom, give you fire, give you reason, take you higher<br />See the champions, take the field now, you define us, make us feel proud<br />In the streets are, exaliftin, every loser in ambition,<br />Celebration, its around us, every nations, all around us<br />Singin forever young, singin songs underneath that sun<br />Lets rejoice in the beautiful game.<br />And together at the end of the day.<br />WE ALL SAY<br />When I get older, I will be stronger<br />They’ll call me freedom<br />Just like a wavin’ flag<br />And then it goes back<br />And then it goes back<br />And then it goes back<br />When I get older I will be stronger<br />They’ll call me freedom<br />Just like a wavin’ flag<br />And then it goes back<br />And then it goes back<br />And then it goes<br />Wooooooooo Ohohohoooooooo ! OOOoooooh Wooooooooo<br />WE ALL SAY !<br />When I get older I will be stronger<br />They’ll call me freedom<br />Just like a wavin’ flag<br />And then it goes back<br />And then it goes back<br />And then it goes back<br />When I get older I will be stronger<br />They’ll call me freedom<br />Just like a wavin’ flag<br />And then it goes back<br />And then it goes back<br />And then it goes<br />Wooo hooooo hohohohoooooo<br />And everybody will be singinit<br />Wooooooooo ohohohooooo<br />And we are all singinitIsi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-22622916287234578912010-04-20T09:09:00.000-07:002010-04-20T09:11:35.159-07:00study & beasiswaRequest a Fulbright Senior Specialist<br />Application for Host Institutions<br /><br />(Please note: Host institution is required to provide lodging accommodation, meals and incidental expenses/M&IE, and local transportation<br />to the Fulbright Senior Specialist for the duration of the grant period.)<br /><br />This form is for the use of academic institution that wish to request a Fulbright Senior Specialist. Please return the completed form to The Executive Director, Fulbright Indonesia, American Indonesian Exchange Foundation, Gedung Balai Pustaka Lt. 6, Jl. Gunung Sahari Raya No. 4, Jakarta 10720. You can also fax the form to (021) 3452050 or send it as an e-mail attachment to rfadillah@aminef.or.id.<br /><br />Instructions to potential host institutions. The recruitment effort for your program request can be most effective if:<br />1. Careful attention is given to the Project description, purpose, impact on host institution, potential for institutional linkages to ensure adequate detail in describing the scope of work.<br />2. Adequate lead time is given for recruitment of specialists who best fit the program request.<br />3. Flexibility in the time frame of the proposed project is allowed for in order to accommodate the various schedule of potential Fulbright Senior Specialist candidates.<br /><br />PROGRAM INFORMATION<br /><br />Field Requested Primary Fields<br />(Choose only one primary fields. Anthropology Archaeology<br />For U.S. Studies, please also specify Business Administration Communications/Journalism<br />one sub-field.) Economics Education<br /> Environmental Science Information Technology<br /> Law Library Science<br /> Political Science Public Administration<br /> Sociology Social Work<br /> Agriculture Applied Linguistics/TEFL <br />Urban Planning Public/Global Health <br />Peace and Conflict Resolution Studies<br />U.S. Studies - GENERAL U.S. Studies - Art <br />U.S. Studies - Art History U.S. Studies - Dance<br />U.S. Studies - History U.S. Studies - Literature <br />U.S. Studies - Music U.S. Studies - Popular Culture<br />U.S. Studies - Religious Studies U.S. Studies - Theater<br />U.S. Studies - Women’s Studies <br /><br />Specialization desired within the field<br />requested: _________________________________________________________<br /><br />Type of Activity Requested Present lectures at graduate and undergraduate levels<br /> Participate in or lead seminars or workshops at overseas academic institutions<br /> Conduct needs assessments, surveys, institutional or programmatic research<br /> Take part in specialized academic programs and conferences<br /> Consult with administrators & instructors of post-secondary institutions on faculty development<br /> Develop and/or assess academic curricula or educational materials<br /> Conduct teacher-training programs at the tertiary level<br /> Other (please describe): ___________________________________________________________<br /><br /><br /><br />Name of Institution Hosting the Award: <br /> <br />City: <br />Contact Person/Title: <br />Telephone Number/HP: <br />E-mail Address <br />Web Address: <br /><br /><br />Project Description: <br />(In order to provide the best possible <br />matches of specialists with program requests, please be <br />very specific as to the type of and scope of work that the <br />specialist would engage in.) Attach additional sheet if <br />necessary. <br /> <br /> <br />Project Purpose: <br />(Describe the program objectives and provide <br />Background on th eissues an d institutions involved.) <br />(not more than 500 words) <br /> <br /><br /> <br />Project impact on host institution: Please comment <br />on the project’s potential impact on the host <br />institution. Not more than 500 words. <br /><br /> <br />Project potential for institutional linkages: <br />(Please describe project’s potential for developing <br />institutional linkages between host <br />institution and grantee’s home institution.) <br />(not more than 500 words)<br /> <br />Length of Grant: (Grant Length may be from 2-6 weeks.) (days)<br /> <br />Proposed Starting Date: <br />(Please advise the date and time of the program <br />In local time) <br /> <br />Preferred Arrival Date: <br /> <br />Number of Program Days Requested: <br /> <br />Flexibility of time frame. Providing flexibility in the <br />time frame of the requested project may result in a <br />broader pool of candidates from which to choose. <br />Please describe the extent (in days or month) <br />of the host institution’s flexibility <br /><br /> <br /><br />Contact Information for Person Responsible for lodging Arrangements: <br /><br /><br />Name: <br />Professional Title: <br />Telephone Number/HP: <br />E-mail Address <br /> <br /><br /><br />Lodging Arrangements<br />Describe the lodging arrangements that have been made<br />for the Specialist (lodging for the duration of the stay<br />should be arranged ahead pf arriva). If in-kind <br />coverage of cost share, please descrbe. <br />If monies will be paid directly to the grantee, <br />please indicate the amount.<br /><br />Estimated US Dollar amount <br />Lodging is available: from start date (mm/dd/yyyy) <br />To End date: (mm/dd/yyyy) <br /><br /><br />Meals Arrangements<br />Describe arrangements for coverage of meals.<br />If in-kind coverage of cost share, please descrbe. <br />If monies will be paid directly to the grantee, <br />please indicate the amount.<br /><br />Estimated US Dollar amount <br /><br /><br /><br />SPECIALIST DESCRIPTION<br />Type of Specialist Required (check one) Academic Professional Either<br /><br />QUALIFICATION PREFERRED<br />Degree: <br />Minimum years of teaching experience: <br />Academic rank preferred: <br />Language requirements: <br /> <br />Audience(s) (One way of determining the level of grantee <br />expertise needed for a program is to know with whom <br />he/she will be working. If the name of the audience does <br />not make clear their level of sophistication, please <br />elaborate). <br /> <br />Other: <br /> <br /><br /> <br />If this is a request for a specific individual (Name Request), please provide as much of the following as possible: Note: Host institutions may list specific individuals in whom the institution is particularly interested and may invite such candidates to apply with the understanding that the invitation does not constitute a commitment or a preference in final consideration.<br /><br />Name of Person Requested (Note: the requested <br />individual must be a U.S. citizen): <br />Title of Person Requested: <br />Institution: <br />Department (if applicable): <br />Address: <br />Telephone Number(s): <br />Fax Numbers: <br />E-mail Address(es): <br />Provide a brief justification for requesting this person:Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-19456205343257179302010-04-20T08:36:00.000-07:002010-04-20T08:46:53.556-07:00<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyIunorRSzRSRPUSZdbWM6nYCMy4Q3ynM_XpWX7TYQZHHB0JTVm9cuwujlS2tA0sN_FRVATMVpJzUbPb0gNPg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe>Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-75860558844318028562010-04-20T08:29:00.000-07:002010-04-20T08:30:53.900-07:00DASAR DASAR PERJUANGAN KEMERDEKAAN PAPUA BARATDASAR DASAR PERJUANGAN KEMERDEKAAN PAPUA BARAT<br /> <br />Oleh: C.rdjb<br />Mengapa rakyat Papua Barat ingin merdeka di luar Indonesia?<br />Mengapa rakyat Papua Barat masih tetap meneruskan perjuangan mereka?<br />Kapan mereka mau berhenti berjuang?<br /><br />Ada empat faktor yang mendasari keinginan rakyat Papua Barat untuk memiliki negara sendiri yang merdeka dan berdaulat di luar penjajahan manapun, yaitu:<br /><br />1. hak<br />2. budaya<br />3. latarbelakang sejarah<br />4. realitas sekarang<br /><br />ad 1. Hak<br />Kemerdekaan adalah »hak« berdasarkan Deklarasi Universal HAM (Universal Declaration on Human Rights) yang menjamin hak-hak individu dan berdasarkan Konvenant Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik yang menjamin hak-hak kolektif di dalam mana hak penentuan nasib sendiri (the right to self-determination) ditetapkan.<br />»All peoples have the right of self-determination. By virtue of that right they freely determine their political status and freely pursue their economic, social and cultural development - Semua bangsa memiliki hak penentuan nasib sendiri. Atas dasar mana mereka bebas menentukan status politik mereka dan bebas melaksanakan pembangunan ekonomi dan budaya mereka«<br />(International Covenant on Civil and Political Rights, Article 1). Nation is used in the meaning of People (Roethof 1951:2) and can be distinguished from the concept State - Bangsa digunakan dalam arti Rakyat (Roethof 1951:2) dan dapat dibedakan dari konsep Negara (Riop Report No.1). Riop menulis bahwa sebuah negara dapat mencakup beberapa bangsa, maksudnya kebangsaan atau rakyat (A state can include several nations, meaning Nationalities or Peoples).<br />Ada dua jenis the right to self-determination (hak penentuan nasib sendiri), yaitu external right to self-determination dan internal right to self-determination.<br />External right to self-determination yaitu hak penentuan nasib sendiri untuk mendirikan negara baru di luar suatu negara yang telah ada. Contoh: hak penentuan nasib sendiri untuk memiliki negara Papua Barat di luar negara Indonesia. External right to self-determination, or rather self-determination of nationalities, is the right of every nation to build its own state or decide whether or not it will join another state, partly or wholly (Roethof 1951:46) - Hak external penentuan nasib sendiri, atau lebih baiknya penentuan nasib sendiri dari bangsa-bangsa, adalah hak dari setiap bangsa untuk membentuk negara sendiri atau memutuskan apakah bergabung atau tidak dengan negara lain, sebagian atau seluruhnya (Riop Report No.1). Jadi, rakyat Papua Barat dapat juga memutuskan untuk berintegrasi ke dalam negara tetangga Papua New Guinea. Perkembangan di Irlandia Utara dan Irlandia menunjukkan gejala yang sama. Internal right to self-determination yaitu hak penentuan nasib sendiri bagi sekelompok etnis atau bangsa untuk memiliki daerah kekuasaan tertentu di dalam batas negara yang telah ada. Suatu kelompok etnis atau suatu bangsa berhak menjalankan pemerintahan sendiri, di dalam batas negara yang ada, berdasarkan agama, bahasa dan budaya yang dimilikinya. Di Indonesia dikenal Daerah Istimewa Jogyakarta dan Daerah Istimewa Aceh. Pemerintah daerah-daerah semacam ini biasanya dilimpahi kekuasaan otonomi ataupun kekuasaan federal. Sayangnya, Jogyakarta dan Aceh belum pernah menikmati otonomi yang adalah haknya.<br /><br />ad 2. Budaya<br />Rakyat Papua Barat, per definisi, merupakan bagian dari rumpun bangsa atau ras Melanesia yang berada di Pasifik, bukan ras Melayu di Asia. Rakyat Papua Barat memiliki budaya Melanesia. Bangsa Melanesia mendiami kepulauan Papua (Papua Barat dan Papua New Guinea), Bougainville, Solomons, Vanuatu, Kanaky (Kaledonia Baru) dan Fiji. Timor dan Maluku, menurut antropologi, juga merupakan bagian dari Melanesia. Sedangkan ras Melayu terdiri dari Jawa, Sunda, Batak, Bali, Dayak, Makassar, Bugis, Menado, dan lain-lain.<br />Menggunakan istilah ras di sini sama sekali tidak bermaksud bahwa saya menganjurkan rasisme. Juga, saya tidak bermaksud menganjurkan nasionalisme superior ala Adolf Hitler (diktator Jerman pada Perang Dunia II). Adolf Hitler menganggap bahwa ras Aria (bangsa Germanika) merupakan manusia super yang lebih tinggi derajat dan kemampuan berpikirnya daripada manusia asal ras lain. Rakyat Papua Barat sebagai bagian dari bangsa Melanesia merujuk pada pandangan Roethof sebagaimana terdapat pada ad 1 di atas.<br /><br />ad 3. Latarbelakang Sejarah<br />Kecuali Indonesia dan Papua Barat sama-sama merupakan bagian penjajahan Belanda, kedua bangsa ini sungguh tidak memiliki garis paralel maupun hubungan politik sepanjang perkembangan sejarah. Analisanya adalah sebagai<br />berikut:<br />Pertama: Sebelum adanya penjajahan asing, setiap suku, yang telah mendiami Papua Barat sejak lebih dari 50.000 tahun silam, dipimpin oleh kepala-kepala suku (tribal leaders). Untuk beberapa daerah, setiap kepala suku dipilih secara demokratis sedangkan di beberapa daerah lainnya kepala suku diangkat secara turun-temurun. Hingga kini masih terdapat tatanan pemerintahan tradisional di beberapa daerah, di mana, sebagai contoh, seorang Ondofolo masih memiliki kekuasaan tertentu di daerah Sentani dan Ondoafi masih disegani oleh masyarakat sekitar Yotefa di Numbai. Dari dalam tingkat pemerintahan tradisional di Papua Barat tidak terdapat garis politik vertikal dengan kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia ketika itu.<br />Kedua: Rakyat Papua Barat memiliki sejarah yang berbeda dengan Indonesia dalam menentang penjajahan Belanda dan Jepang. Misalnya, gerakan Koreri di Biak dan sekitarnya, yang pada awal tahun 1940-an aktif menentang kekuasaan Jepang dan Belanda, tidak memiliki garis komando dengan gerakan kemerdekaan di Indonesia ketika itu. Gerakan Koreri, di bawah pimpinan Stefanus Simopiaref dan Angganita Menufandu, lahir berdasarkan kesadaran pribadi bangsa Melanesia untuk memerdekakan diri di luar penjajahan asing.<br />Ketiga: Lamanya penjajahan Belanda di Indonesia tidak sama dengan lamanya penjajahan Belanda di Papua Barat. Indonesia dijajah oleh Belanda selama sekitar 350 tahun dan berakhir ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949. Papua Barat, secara politik praktis, dijajah oleh Belanda selama 64 tahun (1898-1962).<br />Keempat: Batas negara Indonesia menurut proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah dari »Aceh sampai Ambon«, bukan dari »Sabang sampai Merauke«. Mohammed Hatta (almarhum), wakil presiden pertama RI dan lain-lainnya justru menentang dimasukkannya Papua Barat ke dalam Indonesia (lihat Karkara lampiran I, pokok Hindia Belanda oleh Ottis Simopiaref).<br />Kelima: Pada Konferensi Meja Bundar (24 Agustus - 2 November 1949) di kota Den Haag (Belanda) telah dimufakati bersama oleh pemerintah Belanda dan Indonesia bahwa Papua Barat tidak merupakan bagian dari negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Status Nieuw-Guinea akan ditetapkan oleh kedua pihak setahun kemudian. (Lihat lampiran II pada Karkara oleh Ottis Simopiaref).<br />Keenam: Papua Barat pernah mengalami proses dekolonisasi di bawah pemerintahan Belanda. Papua Barat telah memiliki bendera national »Kejora«, »Hai Tanahku Papua« sebagai lagu kebangsaan dan nama negara »Papua Barat«. Simbol-simbol kenegaraan ini ditetapkan oleh New Guinea Raad / NGR (Dewan New Guinea). NGR didirikan pada tanggal 5 April 1961 secara demokratis oleh rakyat Papua Barat bekerjasama dengan pemerintah Belanda. Nama negara, lagu kebangsaan serta bendera telah diakui oleh seluruh rakyat Papua Barat dan pemerintah Belanda.<br />Ketujuh: Dari 1 Oktober 1962 hingga 1 Mei 1963, Papua Barat merupakan daerah perwalian PBB di bawah United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) dan dari tahun 1963 hingga 1969, Papua Barat merupakan daerah perselisihan internasional (international dispute region). Kedua aspek ini menggaris-bawahi sejarah Papua Barat di dunia politik internasional dan sekaligus menunjukkan perbedaannya dengan perkembangan sejarah Indonesia bahwa kedua bangsa ini tidak saling memiliki hubungan sejarah.<br />Kedelapan: Pernah diadakan plebisit (Pepera) pada tahun 1969 di Papua Barat yang hasilnya diperdebatkan di dalam Majelis Umum PBB. Beberapa negara anggota PBB tidak setuju dengan hasil Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) karena hanya merupakan hasil rekayasa pemerintah Indonesia. Adanya masalah Papua Barat di atas agenda Majelis Umum PBB menggaris-bawahi nilai sejarah Papua Barat di dunia politik internasional. Ketidaksetujuan beberapa anggota PBB dan kesalahan PBB dalam menerima hasil Pepera merupakan motivasi untuk menuntut agar PBB kembali memperbaiki sejarah yang salah. Kesalahan itu sungguh melanggar prinsip-prinsip PBB sendiri. (Silahkan lihat lebih lanjut pokok tentang Pepera dalam Karkara oleh Ottis Simopiaref).<br />Kesembilan: Rakyat Papua Barat, melalui pemimpin-pemimpin mereka, sejak awal telah menyampaikan berbagai pernyataan politik untuk menolak menjadi bagian dari RI. Frans Kaisiepo (almarhum), bekas gubernur Irian Barat, pada konferensi Malino 1946 di Sulawesi Selatan, menyatakan dengan jelas bahwa rakyatnya tidak ingin dihubungkan dengan sebuah negara RI (Plunder in Paradise oleh Anti-Slavery Society). Johan Ariks (alm.), tokoh populer rakyat Papua Barat pada tahun 1960-an, menyampaikan secara tegas perlawanannya terhadap masuknya Papua Barat ke dalam Indonesia (Plunder in Paradise oleh Anti-Slavery Society). Angganita Menufandu (alm.) dan Stefanus Simopiaref (alm.) dari Gerakan Koreri, Raja Ati Ati (alm.) dari Fakfak, L.R. Jakadewa (alm.) dari DVP-Demokratische Volkspartij, Lodewijk Mandatjan (alm.) dan Obeth Manupapami (alm.) dari PONG-Persatuan Orang Nieuw-Guinea, Barend Mandatjan (alm.), Ferry Awom (alm.) dari Batalyon Papua, Permenas Awom (alm.), Jufuway (alm.), Arnold Ap (alm.), Eliezer Bonay (alm.), Adolf Menase Suwae (alm.), Dr. Thomas Wainggai (alm.), Nicolaas Jouwe, Markus Wonggor Kaisiepo dan lain-lainnya dengan cara masing-masing, pada saat yang berbeda dan kadang-kadang di tempat yang berbeda memprotes adanya penjajahan asing di Papua Barat.<br /><br />ad 4. Realitas Sekarang<br />Rakyat Papua Barat menyadari dirinya sendiri sebagai bangsa yang terjajah sejak adanya kekuasaan asing di Papua Barat. Kesadaran tersebut tetap menjadi kuat dari waktu ke waktu bahwa rakyat Papua Barat memiliki identitas tersendiri yang berbeda dengan bangsa lain. Di samping itu, penyandaran diri setiap kali pada identitas pribadi yang adalah dasar perjuangan, merupakan akibat dari kekejaman praktek-praktek kolonialisme Indonesia. Perlawanan menjadi semakin keras sebagai akibat dari (1) penindasan yang brutal, (2) adanya ruang-gerak yang semakin luas di mana seseorang dapat mengemukakan pendapat secara bebas dan (3) membanjirnya informasi yang masuk tentang sejarah Papua Barat. Rakyat Papua Barat semakin mengetahui dan mengenal sejarah mereka. Kesadaran merupakan basis untuk mentransformasikan realitas, sebagaimana almarhum Paulo Freire (profesor Brasilia dalam ilmu pendidikan) menulis. Semangat juang menjadi kuat sebagai akibat dari kesadaran itu sendiri.<br />Pada tahun 1984 terjadi exodus besar-besaran ke negara tetangga Papua New Guinea dan empat pemuda Papua yaitu Jopie Roemajauw, Ottis Simopiaref, Loth Sarakan (alm.) dan John Rumbiak (alm.) memasuki kedutaan besar Belanda di Jakarta untuk meminta suaka politik. Permintaan suaka politik ke kedubes Belanda merupakan yang pertama di dalam sejarah Papua Barat. Gerakan yang dimotori Kelompok Musik-Tari Tradisional, Mambesak (bahasa Biak untuk Cendrawasih) di bawah pimpinan Arnold Ap (alm.) merupakan manifestasi politik anti penjajahan yang dikategorikan terbesar sejak tahun 1969. Kebanyakan anggota Mambesak mengungsi dan berdomisili di Papua New Guinea sedangkan sebagian kecil masih berada dan aktif di Papua Barat.<br /><br />Dr. Thomas Wainggai (alm.) memimpin aksi damai besar pada tanggal 14 Desember 1988 dengan memproklamirkan kemerdekaan negara Melanesia Barat (Papua Barat). Setahun kemudian pada tanggal yang sama diadakan lagi aksi damai di Numbai (nama pribumi untuk Jayapura) untuk memperingati 14 Desember. Dr. Thom Wainggai dijatuhkan hukuman penjara selama 20 tahun, namun beliau kemudian meninggal secara misterius di penjara Cipinang. Papua Barat dilanda berbagai protes besar-besaran selama tahun 1996. Tembagapura bergelora bagaikan air mendidih selama tiga hari (11-13 Maret). Numbai terbakar tanggal 18 Maret menyusul tibanya mayat Thom Wainggai. Nabire dijungkir-balik selama 2 hari (2-3 Juli). Salah satu dari aksi damai terbesar terjadi awal Juli 1998 di Biak, Numbai, Sorong dan Wamena, kemudian di Manokwari. Salah satu pemimpin dari gerakan bulan Juli 1998 adalah Drs. Phillip Karma. Drs. P. Karma bersama beberapa temannya sedang ditahan di penjara Samofa, Biak sambil menjalani proses pengadilan. Gerakan Juli 1998 merupakan yang terbesar karena mencakup daerah luas yang serentak bergerak dan memiliki jumlah massa yang besar. Gerakan Juli 1998 terorganisir dengan baik dibanding gerakan-gerakan sebelumnya. Di samping itu, Gerakan Juli 1998 dapat menarik perhatian dunia melalui media massa sehingga beberapa kedutaan asing di Jakarta menyampaikan peringatan kepada ABRI agar menghentikan kebrutalan mereka di Papua Barat. Berkat Gerakan Juli 1998 Papua Barat telah menjadi issue yang populer di Indonesia dewasa ini. Di samping sukses yang telah dicapai terdapat duka yang paling dalam bahwa menurut laporan dari PGI (Persekutuan Gereja Indonesia) lebih dari 140 orang dinyatakan hilang dan kebanyakan mayat mereka telah ditemukan terdampar di Biak. Menurut laporan tersebut, banyak wanita yang diperkosa sebelum mereka ditembak mati. Realitas penuh dengan represi, darah, pemerkosaan, penganiayaan dan pembunuhan, namun perjuangan tetap akan dilanjutkan. Rakyat Papua Barat menyadari dan mengenali realitas mereka sendiri. Mereka telah mencicipi betapa pahitnya realitias itu. Mereka hidup di dalam dan dengan suatu dunia yang penuh dengan ketidakadilan, namun kata-kata Martin Luther King masih disenandungkan di mana-mana bahwa »We shall overcome someday!« (Kita akan menang suatu ketika!).<br /><br />Masa depan: Tidak diikut-sertakannya rakyat Papua Barat sebagai subjek masalah di dalam Konferensi Meja Bundar, New York Agreement yang mendasari Act of Free Choice, Roma Agreement dan lain-lainnya merupakan pelecehan hak penentuan nasib sendiri yang dilakukan oleh pemerintah (state violence) dalam hal ini pemerintah Indonesia dan Belanda. (Untuk Roma Agreement, silahkan melihat lampiran pada Karkara oleh Ottis Simopiaref). Rakyat Papua Barat tidak diberi kesempatan untuk memilih secara demokratis di dalam Pepera. Act of Free Choice disulap artinya oleh pemerintah Indonesia menjadi Pepera. Di sini terjadi manipulasi pengertian dari Act of Free Choice (Ketentuan Bebas Bersuara) menjadi Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera). Ortiz Sans sebagai utusan PBB yang mengamati jalannya Pepera melaporkan bahwa rakyat Papua Barat tidak diberikan kebebasan untuk memilih. Ketidakseriusan PBB untuk menerima laporan Ortiz Sans merupakan pelecehan hak penentuan nasib sendiri. PBB justru melakukan pelecehan HAM melawan prinsip-prinsipnya sendiri. Ini merupakan motivasi di mana rakyat Papua Barat akan tetap berjuang menuntut pemerintah Indonesia, Belanda dan PBB agar kembali memperbaiki kesalahan mereka di masa lalu. Sejak pencaplokan pada 1 Mei 1963, pemerintah Indonesia selalu berpropaganda bahwa yang pro kemerdekaan Papua Barat hanya segelintir orang yang sedang bergerilya di hutan. Tapi, Gerakan Juli 1998 membuktikan yang lain di mana dunia telah menyadari bahwa jika diadakan suatu referendum bebas dan adil maka rakyat Papua Barat akan memilih untuk merdeka di luar Indonesia. Rakyat Indonesia pun semakin menyadari hal ini.<br /><br />Menurut catatan sementara, diperkirakan bahwa sekitar 400 ribu orang Papua telah meninggal sebagai akibat dari dua hal yaitu kebrutalan ABRI dan kelalaian politik pemerintah. Sadar atau tidak, pemerintah Indonesia telah membuat sejarah hitam yang sama dengan sejarah Jepang, Jerman, Amerikat Serikat, Yugoslavia dan Rwanda. Jepang kemudian memohon maaf atas kebrutalannya menduduki beberapa daerah di Asia-Pasifik pada tahun 1940-an. Sentimen anti Jerman masih terasa di berbagai negara Eropa Barat. Ini membuat para pemimpin dan orang-orang Jerman menjadi kaku jika mengunjungi negara-negara yang pernah didukinya, apalagi ke Israel. Berbagai media di dunia pada 4 Desember 1998 memberitakan penyampaian maaf untuk pertama kali oleh Amerika Serikat (AS) melalui menteri luarnegerinya, Madeleine Albright. "Amerika Serikat menyesalkan »kesalahan-kesalahan yang amat sangat« yang dilakukannya di Amerika Latin selama perang dingin", kata Albright. AS ketika itu mendukung para diktator bersama kekuatan kanan yang berkuasa di Amerika Latin di mana terjadi pembantaian terhadap berjuta-juta orang kiri. Semoga Indonesia akan bersedia untuk merubah sejarah hitam yang ditulisnya dengan memohon maaf kepada rakyat Papua Barat di kemudian hari. Satu per satu para penjahat perang di bekas Yugoslavia telah diseret ke Tribunal Yugoslavia di kota Den Haag, Belanda. Agusto Pinochet, bekas diktator di Chili, sedang diperiksa di Inggris untuk diekstradisikan ke Spanyol. Dia akan diadili atas terbunuhnya beribu-ribu orang selama dia berkuasa di Chili. Suatu usaha sedang dilakukan untuk mendokumentasikan identitas dan kebrutalan para pemimpin ABRI di Papua Barat. Dokumentasi tersebut akan digunakan di kemudian hari untuk menyeret para pemimpin ABRI ke tribunal di Den Haag. Akhir tahun ini (1998) dunia membuka mata terhadap beberapa daerah bersengketa (dispute regions), yaitu Irlandia Utara, Palestina dan Polisario (Sahara Barat). Kedua pemimpin di Irlandia Utara yang masih dijajah Inggris menerima Hadiah Perdamaian Nobel (Desember 1998). Bill Clinton, presiden Amerikat, yang mengunjungi Palestina, tanggal 14 Desember 1998, mendengar pidato dari Yaser Arafat bahwa daerah-daerah yang diduki di Palestina harus ditinggalkan oleh Israel. Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, yang mengadakan tour di Afrika Utara mampir di Aljasaria untuk mencoba menengahi konflik antara Front Polisario dan Maroko. Front Polisario dengan dukungan Aljasaria masih berperang melawan Maroko yang menduduki Polisario (International Herald Tribune, Nov. 30, 1998). Mengapa ada konflik di Irlandia Utara, Palestina dan Polisario? Karena rakyat-rakyat di sana menuntut hak mereka dan memiliki budaya serta latar-belakang sejarah yang berbeda dari penjajah yang menduduki negeri mereka. Realitas sekarang menunjukkan bahwa rakyat-rakyat di sana masih tetap berjuang untuk membebaskan diri dari penjajahan. Realitas sekarang di Papua Barat membuktikan adanya perlawanan rakyat menentang penjajahan Indonesia. Ini merupakan manifestasi dari makna faktor-faktor budaya, latar-belakang sejarah yang berbeda dari Indonesia dan terlebih hak sebagai dasar hukum di mana rakyat Papua Barat berhak untuk merdeka di luar Indonesia.<br /><br />Sejarah Papua Barat telah menjadi kuat, sarat, semakin terbuka dan kadang-kadang meledak. Perjuangan kemerdekaan Papua Barat tidak pernah akan berhenti atau dihentikan oleh kekuatan apapun kecuali ketiga faktor (hak, budaya dan latarbelakang sejarah) tersebut di atas dihapuskan keseluruhannya dari kehidupan manusia bermartabat. Rakyat Papua Barat akan meneruskan perjuangannya untuk menjadi negara tetangga yang baik dengan Indonesia. Rakyat Papua Barat akan meneruskan perjuangannya untuk menjadi bagian yang setara dengan masyarakat internasional. Perjuangan akan dilanjutkan hingga perdamaian di Papua Barat tercapai. Anak-anak, yang orang-tuanya dan kakak-kakaknya telah menjadi korban kebrutalan ABRI tidak akan hidup damai selama Papua Barat masih merupakan daerah jajahan. Mereka akan meneruskan perjuangan kemerdekaan Papua Barat. Mereka akan meneriakkan pekikan Martin Luther King, pejuang penghapusan perbedaan warna kulit di Amerka Serikat, "Lemparkan kami ke penjara, kami akan tetap menghasihi. Lemparkan bom ke rumah kami, dan ancamlah anak-anak kami, kami tetap mengasihi". Rakyat Papua Barat mempunyai sebuah mimpi yang sama dengan mimpinya Martin Luther King, bahwa »kita akan menang suatu ketika«Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-330674627135341080.post-79099970152786700142010-04-19T05:47:00.000-07:002010-04-19T05:52:34.548-07:00KENAPA HARUS MENJADI PROVINSI JIKA BISA MENJADI NEGARA UNITED STATE OF CONVERGENT ISLAND ( NEW GUINEA )<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUSER10%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUSER10%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="PlaceName"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="PlaceType"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUSER10%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUSER10%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Hyperlink"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Normal (Web)"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-unhide:no; color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} p {mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1027"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">KENAPA HARUS MENJADI PROVINSI JIKA BISA MENJADI NEGARA </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><u>UNITED STATE OF <b><i><span style="color: red;">CONVERGENT <st1:place st="on">ISLAND</st1:place> ( NEW <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">GUINEA</st1:place></st1:country-region> )</span></i></b><o:p></o:p></u></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><u><o:p><span style="text-decoration: none;"> </span></o:p></u></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><u><o:p><span style="text-decoration: none;"> </span></o:p></u></p> <p>Pulau Papua adalah pulau yang terbentuk dari endapan (Sedimentation) benua</p> <p><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region> dan pertemuan/tumbukkan antara lempeng <st1:place st="on">Asia</st1:place> (Sunda Shelf) dan lempeng</p> <p><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region> (Sahul Shelf) serta lempeng Pasifik sehingga mengangkat endapan tersebut</p> <p>dari dasar laut Pasifik yang paling dalam ke atas permukaan laut menjadi sebuah</p> <p>daratan baru di bagian Utara <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region>. Proses pertemuan/tumbukkan lempeng dalam</p> <p>ilmu Geologi disebut <i>Convergent</i>. Sehinnga sudah saatnya untuk diberi nama</p> <p style="text-align: justify;"><st1:place st="on"><st1:placename st="on"><b><i><span style="color: red;">Convergent</span></i></b></st1:placename><b><i><span style="color: red;"> <st1:placetype st="on">Island</st1:placetype></span></i></b></st1:place><b><span style="color: red;"> </span></b>(Pulau Konvergen) dan bukan pulau New Guinea/IRIAN/Papua karena tidak ada hubungan dengan proses terbentuknya pulau ini. Sedangkan nama orang-orang (bangsa) yang mediami pulau ini termasuk rumpun yang berada di <st1:place st="on">Oceania</st1:place> yaitu Rumpun Bangsa Melanesia (bukan Melayu) maka seharunya nama Bangsa adalah<b><i><span style="color: red;"> Bangsa <st1:place st="on">Melanesia</st1:place></span></i></b> (bukan Papua). Pada mulanya Pulau ini terhubung dengan benua <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region> di bagian Utara tetapi karena perubahan suhu Bumi makin panas sehingga mencairnya Es di daerah Kutub Utara dan Selatan, maka terputuslah menjadi sebuah Pulau baru.</p> <p style="text-align: justify;">Proses geologi ini diperkirakan terjadi pada 60 (enam puluh) juta tahun yang lalu dan</p> <p style="text-align: justify;">hal ini dapat dibuktikan dengan penemuan Kerang Laut, pasir laut dan danau air asin</p> <p style="text-align: justify;">di daerah Wamena yang tingginya lebih dari 4.884 m di atas permukaan laut serta</p> <p style="text-align: justify;">terdapatnya kesamaan hewan-hewan yang berada di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region> dan Papua seperti</p> <p style="text-align: justify;">Kanguru.</p> <p style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75" alt="" style="'width:225.75pt;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\USER10~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png" href="http://oppb.webs.com/photos/an17-fi2.gif"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/USER10%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" shapes="_x0000_i1030" height="326" width="301" /><!--[endif]--></p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="color: red;">Gambar. 1.1: Peta Geologi Papua ketika terhubung dengan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="color: blue;">Sumber: http://www.environment.gov.au/coasts/publications/somer/annex1/marine-biota.html<o:p></o:p></span></p> <p> </p> <p>Sementara terpisahnya daratan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region> dengan Papua oleh lautan berawal dari</p> <p>berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es</p> <p>menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region>.</p> <p>Masih banyak rahasia bebatuan Pegunungan Tengah dan Pegunungan di Kepala</p> <p>Burung yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan</p> <p>muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini,</p> <p>proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km</p> <p>per juta tahun.</p> <p> </p> <p style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="" style="'width:177pt;height:297pt'"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\USER10~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg" href="http://oppb.webs.com/lempeng_papua.jpg"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/USER10%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg" shapes="_x0000_i1025" height="396" width="236" /><!--[endif]--></p> <p style="text-align: center;" align="center">Gambar. 1.2: PetaGeologi Papua</p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="color: red;">Sumber: DinasPertambangan dan Energi Prop. Papua</span> - <a href="http://www.papua.go.id/">http://www.papua.go.id</a></p> <p> </p> <p><o:p> </o:p></p> <p style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" alt="" style="'width:361.5pt;height:252pt'"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\USER10~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg" href="http://oppb.webs.com/peta_kuno_Papua.jpg"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/USER10%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.jpg" shapes="_x0000_i1026" border="0" height="336" width="482" /><!--[endif]--></p> <p> </p> <p style="line-height: 150%;"><span style="color: red;">Gambar. 1.3: Pertemuan Lempeng <st1:place st="on">Asia</st1:place>, Pasifik dan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region><o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%;"><span style="color: red;">Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Akibat dari adanya endapan ini sehingga Pulau Papua banyak mengandung bahan</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">galian golongan A, B, dan C seperti Emas, Perak, Tembaga, Aluminium, Batu kapur,</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Gamping, Uranium, dll.</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Dan juga dengan adanya tumbukkan lempeng ini sehingga mengangkat banyak fosil</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">makluk hidup yang berupa Minyak, Gas Bumi dan Batubara.</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Selain itu, pulau Papua memiliki Hutan Tropis yang sangat lebat karena berada pada</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">jalur Katulistiwa serta memiliki hasil laut yang banyak karena berada di Lautan</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pasifik yang sangat luas.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Itulah alasan mengapa mereka ( Indonesia) tidak pernah menginginka orang Papua namun mereka hanya menginginkan kekayaan sumber daya<span style=""> </span>alam bumi cenderawasih, banyak dari kita yang berpikir bahwa negara kesatuan Indonesia dapat menjamin warga papua namu tidak semua berjalan sesuai dengan apa yang di harapakan.. Mengapa kita harus menjadi bagia dari suatu Negara yang tidak pernah menginginkan kita…?</p> <p>adalah ucapan Ali Murtopo kepada para anggota DMP (Dewan</p> <p>Musyawarah Penentuan Pendapat Rakyat )<span style=""> </span>yaitu <st1:city st="on"><st1:place st="on"><u><span style="color: red;">Jakarta</span></u></st1:place></st1:city><u><span style="color: red;"> sama sekali</span></u></p> <p><u><span style="color: red;">tidak tertarik dengan orang Papua tetapi <st1:city st="on"><st1:place st="on">Jakarta</st1:place></st1:city> hanya tertarik dengan Wilayah</span></u></p> <p><u><span style="color: red;">Irian Barat. Jika inginkan Kemerdekaan, maka sebaiknya minta kepada Allah</span></u></p> <p><u><span style="color: red;">agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di Samudera Pasifik, atau menyurati</span></u></p> <p><u><span style="color: red;">orang-orang Amerika untuk mencarikan tempat di bulan.</span></u></p> <p><o:p> </o:p></p> <p><o:p> </o:p></p> <p style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" alt="" style="'width:112.5pt;height:157.5pt'"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\USER10~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg" href="http://oppb.webs.com/Ali_Moertopo1.jpg"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/USER10%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg" shapes="_x0000_i1027" border="0" height="210" width="150" /><!--[endif]--></p> <p style="text-align: center;" align="center">Gambar. 1.15: Komandan OPSUS, Mr. Ali Murtopo</p> <p style="text-align: center;" align="center">Sumber: <a href="http://swaramuslim.com/images/uploads/tokoh_sejarah/Ali_Moertopo1.jpg">http://swaramuslim.com/images/uploads/tokoh_sejarah/Ali_Moertopo1.jpg</a></p> <p style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p><o:p> </o:p></p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Bayangkan Negara yang kita puja Negara yang kita banggakan bahkan birokrasi dan pemerintanya tidak menginginkan kita orang hitam kulit dan berambut<span style=""> </span>keriting yang bukan merupakan cirri-ciri dari bangsa <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>… mulai pemusnaan etnis ( genoside ) </p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Akibatnya tidak ada kepastian hukum yang menjamin Hak Hidup penduduk Pribumi</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Papua di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini terbukti</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">dengan adanya banyak pelanggaran HAM yang tidak ada tindakkan hukum kepada</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">para pelaku kejahatan kemanusiaan di Papua seperti Pembantaian Biak 1998 di</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tower dekat Pelabuhan sehingga 150 orang Hilang, Kasus Pembantaian Mapenduma</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">1996 dengan membayar tentara bayaran dari Inggris serta pemakaian Helikopter</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Palang Merah Internasional (ICRC), Kasus Pemboman Wamena Tahun 1977 melalui</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Operasi Kikis, Kasus Pembantaian 1965-1968 Base Camp dekat Markas Kompi 751</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Arfai oleh TNI melalui Operasi Tumpas, Kasus Operasi Militer di Jayapura sehingga</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">sekitar 5000 orang melintas batas ke <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Papua New Guinea</st1:place></st1:country-region>, Kasus Penyerangan Polsek</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Abe yang dimanipulasi untuk memadamkan gerakkan Mahasiswa yang tiap hari</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">berdemonstrasi menuntut Referendum ulang, Kasus Pelanggaran HAM di Wasior,</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Ilegal Logging, Ilegal Pertambangan seperti PT. Freeport yang telah menanda</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">tangani Kontrak Pertama pada tahun 1967 sebelum diadakannya Jajak Pendapat</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">(Referendum) tahun 1969 serta perpanjangan kontrak ke-2 sebelum berakhirnya</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">kontrak pertama, Genocide (Pembunuhan Bangsa Papua), Etnocide (Penghilangan</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Ras Bangsa Papua), Perburuan Liar oleh Militer & Polisi Indonesia, Pendudukan</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Kursi Legislatif di Pusat dan Daerah oleh Non Papua, Perampasan Hak atas Tanah</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">untuk kepentingan Pemerintah, Penguasaan Posisi Jabatan Penting di Pemerintahan</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">dan Swasta oleh Non Papua, Intimidasi Para Aktivis LSM dan Aktifis Papua</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Merdeka, Manipulasi Sejarah Integrasi Papua ke dalam NKRI di dalam Kurikulum</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pendidikan Nasional Indonesia, dll. Semuanya itu menjadi hal yang biasa dan wajar</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">saja di atas Tanah Papua yang dijajah ini. Akibatnya, jumlah penduduk Pribumi</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Papua yang mana pada tahun 1963 berjumlah 1.000.000 (700.000 terdaftar bayar</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">pajak + 300.000 Tidak membayar pajak) dan merosot/berkurang menjadi 800.000</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">(Gabungan Pribumi dan Non Pribumi) pada tahun 1969 hingga sensus penduduk</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">tahun 2000 masih tetap berjumlah 1.000.000 (Satu Juta).23 Sedangkan penduduk</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">pendatang yang mana tahun 1963 masih 0 tetapi pada sensus penduduk tahun 2000</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">berjumlah 1.200.000 (Satu Juta Dua Ratus Ribu). Hal ini merupakan bukti bahwa</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">telah terjadi Genosida (Pembasmian Suku Bangsa Papua) terhadap rakyat Pribumi</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;">Papua. Sedangkan di prediksikan pada tahun 2020 masyarakat asli Papua ( Melanesia ) akan berkurang dan tergantikan dengan Masyarakat melayunesia ( camuran melayu dan Melanesia) dengan perbandingan 80% melayunesia 20 % Melanesia.</p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p style="line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" alt="" style="'width:114.75pt;height:171.75pt'"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\USER10~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.jpg" href="http://oppb.webs.com/Murib%20Yustinus.jpg"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/USER10%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg" shapes="_x0000_i1028" border="0" height="229" width="153" /><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" alt="" style="'width:214.5pt;height:171.75pt'"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\USER10~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg" href="http://oppb.webs.com/photos/-Gallery/victims.JPG"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/USER10%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.jpg" shapes="_x0000_i1029" border="0" height="229" width="286" /><!--[endif]--></p> <p style="line-height: 150%;">Gambar. 1.20: Penembakkan Yustinus Murib oleh Militer <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> pada 5 November 2003 (Kiri) Dan Seorang Warga Papua pendukung Bupati David Hubi di Wamena yang ditembak Polisi <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.</p> <p style="line-height: 150%;">Sumber: Center for Peace and Conflict Study – The <st1:place st="on"><st1:placetype st="on">University</st1:placetype> of <st1:placename st="on">Sydney</st1:placename></st1:place></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Kebanyakan Papua Barat marah tentang situasi mereka.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Mereka diserang oleh kekuatan asing pada tahun 1961 dan sejak itu lebih dari 100.000 orang</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">telah meninggal karena pengambilalihan. Pada tahun 1969, sesuai dengan rencana PBB untuk rakyat Papua Barat</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">menentukan masa depan mereka, <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> menyelenggarakan pemungutan suara tentang integrasi Papua Barat dengan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Sistem pemungutan suara tidak satu orang satu suara. Mengangkat tangan 1.025 orang yang dipilih oleh orang <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>,</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">bukan penduduk asli, dan benar-benar memilih 1022. Semua 1022 suara bulat untuk integrasi. Tempat lain di dunia pernah</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">ada 100% suara yang mendukung. Papua Barat menyebutnya THE ACT OF NO CHOICE dibandingkan dengan versi Indonesia Gratis pilihan.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> banyak cerita dari intimidasi, penyiksaan dan ancaman terhadap keselamatan keluarga yang dipilih pemilih.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Di Papua Timur, biasanya disebut sebagai Papua Nugini, yang berada di bawah perlindungan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region>,</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">australia</st1:place></st1:country-region> memaksa PBB untuk memberikan pemerintahan itu sendiri pada tahun 1975.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Sangat menarik untuk sejajar dengan 2 bagian dari satu negara yang berisi orang-orang <st1:place st="on">Melanesia</st1:place> yang sama.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">PNG telah tumbuh dari suatu populasi sekitar 1 juta pada kelahirannya untuk penduduk 5 juta.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Penduduk Papua Barat telah tinggal di sekitar yang sama, sekitar 1 juta.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">(Pada tahun 2009 Papua Barat telah diberikan sumber daya tambahan untuk mendaftarkan kelahiran masyarakat adat di desa-desa).</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Papua Barat bicara tentang genosida lambat orang-orang mereka.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Transmigran dari seluruh <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> telah datang ke Papua dan diperkirakan bahwa dalam beberapa tahun mereka akan melebihi jumlah orang Papua.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Papua adalah negara kaya. Memiliki salah satu yang terbesar tembaga / tambang emas di dunia,</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">pertambangan <st1:city st="on"><st1:place st="on">Freeport</st1:place></st1:city>. Ini juga memiliki banyak pasokan gas alam dan hutan yang luas dari kayu keras.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Baru-baru ini <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> telah dimulai pertanian padi, tebu dan produksi minyak sawit.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> tidak mengakui kepemilikan tanah asli. Itu semua dimiliki oleh Negara dan dapat dijual untuk kepentingan pribadi.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Undang-undang tidak memungkinkan untuk hak atas tanah adat. Kekayaan dari sumber daya alam pergi ke <st1:city st="on"><st1:place st="on">Jakarta</st1:place></st1:city> dan ke militer.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Pada saat penulisan ada diyakini berada di sekitar 25-30,000 pasukan di Papua Barat.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Hal ini untuk sebagian besar negara yang tertutup dan meskipun akses diizinkan, perjalanan ke sebagian besar tidak diperbolehkan.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Militer masih diperbolehkan untuk menjalankan bisnis sendiri.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Hanya 30% dari pendapatan berasal dari dana pemerintah, sisanya dari prostitusi,</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">pembalakan liar, perlindungan dan penjualan fauna. Akibatnya orang Papua tetap merupakan salah satu orang termiskin di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Karena kekayaan yang dihasilkan dari <st1:place st="on"><st1:city st="on">Papua</st1:city>, <st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> belum memberi Papua Barat kembali ke rakyatnya sendiri.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Panggilan untuk kemerdekaan yang secara brutal ditekan. Untuk memenuhi hak-hak Asasi Manusia keluhan,</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Pemerintah Indonesia Otonomi Khusus diperkenalkan pada tahun 2001.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Ini seharusnya untuk memberdayakan dan memberikan mengangkat ekonomi untuk rakyat.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Itu tidak terjadi. 90% dari dana khusus itu tersedot di atas.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Papua bosan menunggu telah menunjukkan dalam ribuan mereka menuntut perubahan.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Mereka telah ditembak, disiksa dan dibunuh dalam upaya untuk menekan protes damai.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Sebuah kunjungan oleh pengawas hak asasi manusia PBB telah menunjukkan bahwa ada penyiksaan,</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">pembunuhan, pemenjaraan dan politik palsu perkosaan. Pelanggaran hak asasi manusia adalah endemik di Papua Barat.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">"Dalam beberapa kasus, sementara kami memeriksa fasilitas, penyiksaan masih berlangsung,</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">orang-orang yang telah diinterogasi dipukuli" utusan PBB Manfred Nowak 2007</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Anggota Kongres Amerika Serikat Eni Faleomavanega, ketua Kongres AS Komite Urusan Pasifik,</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">mengunjungi Papua Barat pada November 2007 dan menulis <st1:city st="on"><st1:place st="on">surat</st1:place></st1:city> kepada Presiden SBY bahwa pada</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">perjalanan kedua ini dia sekali lagi dicegah dari pertemuan Papua.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Dalam beberapa tahun terakhir kami telah memiliki jumlah lebih tinggi laporan insiden kekerasan.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Penyelidik hak asasi manusia itu sendiri telah ditangkap dan diadili atas hasutan; pejabat gereja telah dipukuli dan diintimidasi;</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">biasa jumlah kematian akibat keracunan makanan telah terjadi.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Juga telah terjadi pembunuhan terhadap orang Papua tidak bersalah oleh militer dan menghilangnya dan kelaparan sejumlah besar orang.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Jadi semua kembali kepada seluruh rakyat Papua Apakah masih<span style=""> </span>mungkin rela masih mau bersatu dengan NKRI jika mereka saja tidak di ingikan?</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Sehingga<span style=""> </span>ideologi <u>KENAPA HARUS MENJADI PROVINSI JIKA BISA MENJADI NEGARA UNITED STATE OF <b><i><span style="color: red;">CONVERGENT ISLAND ( NEW GUINEA )</span></i></b><o:p></o:p></u></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mecuat dia seantero tanah new guinea. Tinggal bagai mana kita dapat memutuskan , yang terbaik untuk bangsa dan tanah papua tercinta.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Salam</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">ARFAK Valley 18,april 2010</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><u>Capten R,dj.B,S.com<o:p></o:p></u></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""> </span>Chief Warrant Officer </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""> </span><span style=""> </span>PAPUA ARMY</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\USER10~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg" title="ssss"> <w:wrap type="square"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]-->SETIA DJUDJUR MESRA</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></p><span id="result_box" class="long_text"><span title="MENGAPA PROVINSI JIKA BISA MENJADI NEGARA" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">WHY CAN BECOME A STATE IF THE PROVINCE
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="UNITED STATE OF CONVERGENT ISLAND ( NEW GUINEA )" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">UNITED STATE OF CONVERGENT ISLAND (NEW GUINEA)
<br />
<br />
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Pulau Papua adalah pulau yang terbentuk dari endapan (Sedimentation) benua" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Papua Island is an island formed by sediment (sedimentation) continent
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Australia dan pertemuan/tumbukkan antara lempeng Asia (Sunda Shelf) dan lempeng" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Australia and meeting / collision between the plates of Asia (Sunda Shelf) and plates
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Australia (Sahul Shelf) serta lempeng Pasifik sehingga mengangkat endapan tersebut" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Australia (Sahul Shelf) as well as the Pacific plate that held up the sediment
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="dari dasar laut Pasifik yang paling dalam ke atas permukaan laut menjadi sebuah" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">from the seabed in the Pacific's most over the ocean surface into a
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="daratan baru di bagian Utara Australia." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">new land in northern Australia. </span><span title="Proses pertemuan/tumbukkan lempeng dalam" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">The process of meeting / collision plate in the
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="ilmu Geologi disebut Convergent." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">geological science called Convergent. </span><span title="Sehinnga sudah saatnya untuk diberi nama" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Sehinnga time has come to be named
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Convergent Island (Pulau Konvergen) dan bukan pulau New Guinea/IRIAN/Papua karena tidak ada hubungan dengan proses terbentuknya pulau ini." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Convergent Island (Island converge) and not the island of New Guinea / IRIAN / Papua because it had no relation to the process of the formation of this island. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Sedangkan nama orang-orang (bangsa) yang mediami pulau ini termasuk rumpun yang berada di Oceania yaitu Rumpun Bangsa Melanesia (bukan Melayu) maka seharunya nama Bangsa adalah Bangsa Melanesia (bukan Papua)." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">While the names of the people (nation) that mediami this island including the cluster is located in the Oceania Nations Melanesian cluster (not the Malays), the Nation is a Nation seharunya Melanesian (non-Papuan). </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Pada mulanya Pulau ini terhubung dengan benua Australia di bagian Utara tetapi karena perubahan suhu Bumi makin panas sehingga mencairnya Es di daerah Kutub Utara dan Selatan, maka terputuslah menjadi sebuah Pulau baru." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">At first the island is connected with the Australian continent in the northern part but because of changes in Earth's temperature is hotter, so the melting of ice in the Arctic regions of North and South, then disconnect to a new island.
<br /></span><span title="Proses geologi ini diperkirakan terjadi pada 60 (enam puluh) juta tahun yang lalu dan" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Geological processes is estimated to occur in 60 (sixty) million years ago and
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="hal ini dapat dibuktikan dengan penemuan Kerang Laut, pasir laut dan danau air asin" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">this can be proved by the discovery of Sea Shells, sand, sea and salt water lakes
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="di daerah Wamena yang tingginya lebih dari 4.884 m di atas permukaan laut serta" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Wamena area whose height is more than 4884 m above sea level and
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="terdapatnya kesamaan hewan-hewan yang berada di Australia dan Papua seperti" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">the presence of common animals that are in Australia and Papua as
<br /></span><span title="Kanguru." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Kangaroos.
<br />
<br /></span><span title="Gambar." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Fig. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="1.1: Peta Geologi Papua ketika terhubung dengan Australia" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">1.1: Geological Map of Papua when it is connected with Australia
<br /></span><span title="Sumber: http://www.environment.gov.au/coasts/publications/somer/annex1/marine-biota.html" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Source: http://www.environment.gov.au/coasts/publications/somer/annex1/marine-biota.html
<br />
<br /></span><span title="Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">While the separation of the Australian mainland and Papua by the sea begins
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">end of the ice age that occurred at 15,000 years ago. </span><span title="Mencairnya es" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Thawing ice
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">into the ocean in the end separates the mainland of Papua with the Australian continent.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Masih banyak rahasia bebatuan Pegunungan Tengah dan Pegunungan di Kepala" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">There are still many secrets of the Middle Mountains and the Mountains of rocks in the Head
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Burung yang belum tergali." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Birds are not yet excavated. </span><span title="Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Moreover, age is still categorized Papua Island
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">young that the process of appointment of the island continues to this day,
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">This appointment process based on the geologic time scale with the speed of 2.5 km
<br /></span><span title="per juta tahun." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">per million years.
<br />
<br />
<br /></span><span title="Gambar." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Fig. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="1.2: PetaGeologi Papua" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">1.2: Papua PetaGeologi
<br /></span><span title="Sumber: DinasPertambangan dan Energi Prop." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Source: DinasPertambangan and Energy Prop. </span><span title="Papua - http://www.papua.go.id" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Papua - http://www.papua.go.id
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></span><span title="Gambar." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Fig. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="1.3: Pertemuan Lempeng Asia, Pasifik dan Australia" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">1.3: Meeting of the Asian Plate, the Pacific and Australia
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Source: Department of Mines and Energy of Papua Province
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Akibat dari adanya endapan ini sehingga Pulau Papua banyak mengandung bahan" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">As a result of the existence of these deposits contain so much material Papua Island
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="galian golongan A, B, dan C seperti Emas, Perak, Tembaga, Aluminium, Batu kapur," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">excavation group A, B, and C as Gold, Silver, Copper, Aluminum, Limestone,
<br /></span><span title="Gamping, Uranium, dll." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Limestone, uranium, etc..
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Dan juga dengan adanya tumbukkan lempeng ini sehingga mengangkat banyak fosil" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">And also with the existence of this plate collision that raised many fossils
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="makluk hidup yang berupa Minyak, Gas Bumi dan Batubara." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">living creatures such as Petroleum, Natural Gas and Coal.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Selain itu, pulau Papua memiliki Hutan Tropis yang sangat lebat karena berada pada" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">In addition, the Papua New Guinea has a very dense tropical forest because they are on
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="jalur Katulistiwa serta memiliki hasil laut yang banyak karena berada di Lautan" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Equator line and having a lot of seafood because it is located in the Ocean
<br /></span><span title="Pasifik yang sangat luas." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">The vast Pacific.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Itulah alasan mengapa mereka ( Indonesia) tidak pernah menginginka orang Papua namun mereka hanya menginginkan kekayaan sumber daya alam bumi cenderawasih, banyak dari kita yang berpikir bahwa negara kesatuan Indonesia dapat menjamin warga papua namu tidak semua berjalan sesuai dengan apa yang di harapakan.." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">That is the reason why they (Indonesia) never menginginka Papuans but they only want the earth's natural resource wealth of paradise, many of us who think that the unitary state of Indonesia can not guarantee the citizens of Papua Namu all goes according to what is in the hope the .. </span><span title="Mengapa kita harus menjadi bagia dari suatu Negara yang tidak pernah menginginkan kita…?" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Why should we be bagia of a State who never wants us to ...?
<br /></span><span title="adalah ucapan Ali Murtopo kepada para anggota DMP (Dewan" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">are the words of Ali Murtopo to members of DMP (Council
<br /></span><span title="Musyawarah Penentuan Pendapat Rakyat ) yaitu Jakarta sama sekali" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Determination of the People's Consultative Opinion), ie altogether
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="tidak tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan Wilayah" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">not interested in the people of Papua, but Jakarta is only interested in the Region
<br /></span><span title="Irian Barat." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">West Irian. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Jika inginkan Kemerdekaan, maka sebaiknya minta kepada Allah" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">If you want independence, then it should ask from God
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di Samudera Pasifik, atau menyurati" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">to be given a place in one of the islands in the Pacific Ocean, or write to
<br /></span><span title="orang-orang Amerika untuk mencarikan tempat di bulan." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">American people to find a place in the month.
<br />
<br />
<br />
<br /></span><span title="Gambar." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Fig. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="1.15: Komandan OPSUS, Mr." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">1:15: kindergarten, military intelligence commander, Mr. </span><span title="Ali Murtopo" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Ali Murtopo
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Sumber: http://swaramuslim.com/images/uploads/tokoh_sejarah/Ali_Moertopo1.jpg" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Source: http://swaramuslim.com/images/uploads/tokoh_sejarah/Ali_Moertopo1.jpg
<br />
<br />
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Bayangkan Negara yang kita puja Negara yang kita banggakan bahkan birokrasi dan pemerintanya tidak menginginkan kita orang hitam kulit dan berambut keriting yang bukan merupakan cirri-ciri dari bangsa Indonesia… mulai pemusnaan etnis ( genoside )" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Imagine our country that we are proud of puja State bureaucracy and pemerintanya not even want our black people skin and curly hair that is not a characteristic of the Indonesian people ... start pemusnaan ethnic (genoside)
<br /></span><span title="Akibatnya tidak ada kepastian hukum yang menjamin Hak Hidup penduduk Pribumi" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Consequently there is no legal certainty that guarantees Rights Indigenous resident Life
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Papua di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Papua in the Unitary State of Indonesia (Homeland). </span><span title="Hal ini terbukti" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">This is evident
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="dengan adanya banyak pelanggaran HAM yang tidak ada tindakkan hukum kepada" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">with the existence of many human rights violations there is no legal tindakkan
<br /></span><span title="para pelaku kejahatan kemanusiaan di Papua seperti Pembantaian Biak 1998 di" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">the perpetrators of such crimes against humanity in Papua in 1998 in Biak Massacre
<br /></span><span title="Tower dekat Pelabuhan sehingga 150 orang Hilang, Kasus Pembantaian Mapenduma" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Tower near the port so that 150 people lost, Mapenduma Massacre Case
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="1996 dengan membayar tentara bayaran dari Inggris serta pemakaian Helikopter" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">1996 by paying the mercenaries from the British and the use of helicopter
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Palang Merah Internasional (ICRC), Kasus Pemboman Wamena Tahun 1977 melalui" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">International Red Cross (ICRC), Bombing Case Wamena Year 1977 through
<br /></span><span title="Operasi Kikis, Kasus Pembantaian 1965-1968 Base Camp dekat Markas Kompi 751" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Remove Operations, 1965-1968 Base Camp Massacre Case near the Headquarters Company 751
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Arfai oleh TNI melalui Operasi Tumpas, Kasus Operasi Militer di Jayapura sehingga" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Arfai by the military through Operation annihilated, Case Military Operation in Jayapura so
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="sekitar 5000 orang melintas batas ke Papua New Guinea, Kasus Penyerangan Polsek" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Around 5000 people across the border into Papua New Guinea, Police Assault Case
<br /></span><span title="Abe yang dimanipulasi untuk memadamkan gerakkan Mahasiswa yang tiap hari" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Abe is manipulated to move the student who put out each day
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="berdemonstrasi menuntut Referendum ulang, Kasus Pelanggaran HAM di Wasior," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">The referendum requires repeated demonstration, Human Rights Violations in Wasior Case,
<br /></span><span title="Ilegal Logging, Ilegal Pertambangan seperti PT." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Illegal logging, illegal mining, such as PT. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Freeport yang telah menanda" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Freeport which has signed
<br /></span><span title="tangani Kontrak Pertama pada tahun 1967 sebelum diadakannya Jajak Pendapat" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">First contract signed in 1967 before holding Polls
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="(Referendum) tahun 1969 serta perpanjangan kontrak ke-2 sebelum berakhirnya" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">(Referendum) in 1969 and a contract extension before the expiry of the 2nd
<br /></span><span title="kontrak pertama, Genocide (Pembunuhan Bangsa Papua), Etnocide (Penghilangan" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">The first contract, Genocide (murder of Papuan Nation), Etnocide (Disappearance
<br /></span><span title="Ras Bangsa Papua), Perburuan Liar oleh Militer & Polisi Indonesia, Pendudukan" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Racial Nation Papua), Hunting the Wild by the Military & Police of Indonesia, the Occupied
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Kursi Legislatif di Pusat dan Daerah oleh Non Papua, Perampasan Hak atas Tanah" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Legislature seats in the Central and Local Government by the Non-Papuans, confiscation of Land Rights
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="untuk kepentingan Pemerintah, Penguasaan Posisi Jabatan Penting di Pemerintahan" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">for the interests of the Government, Important Position Control Position in Government
<br /></span><span title="dan Swasta oleh Non Papua, Intimidasi Para Aktivis LSM dan Aktifis Papua" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">and Private by Non Papua, intimidation of NGOs and activists Activists Papua
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Merdeka, Manipulasi Sejarah Integrasi Papua ke dalam NKRI di dalam Kurikulum" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Freedom, Manipulation History of Papua into the Homeland Integration in Curriculum
<br /></span><span title="Pendidikan Nasional Indonesia, dll." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">National Education of Indonesia, etc.. </span><span title="Semuanya itu menjadi hal yang biasa dan wajar" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Overall it was becoming more common and reasonable
<br /></span><span title="saja di atas Tanah Papua yang dijajah ini." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Just in the Land of Papua, which was colonized. </span><span title="Akibatnya, jumlah penduduk Pribumi" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">As a result, the population of Natives
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Papua yang mana pada tahun 1963 berjumlah 1.000.000 (700.000 terdaftar bayar" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Papua, which in 1963 amounted to 1,000,000 (700,000 registered pay
<br /></span><span title="pajak + 300.000 Tidak membayar pajak) dan merosot/berkurang menjadi 800.000" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">taxes + 300,000 No pay taxes) and dropped / reduced to 800,000
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="(Gabungan Pribumi dan Non Pribumi) pada tahun 1969 hingga sensus penduduk" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">(Combined Natives and Non Natives) in 1969 to the census of population
<br /></span><span title="tahun 2000 masih tetap berjumlah 1.000.000 (Satu Juta).23 Sedangkan penduduk" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">the year 2000 still amounted to 1,000,000 (One Million) .23 While the population
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="pendatang yang mana tahun 1963 masih 0 tetapi pada sensus penduduk tahun 2000" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">arrivals in 1963 which is still 0 but on the 2000 population census
<br /></span><span title="berjumlah 1.200.000 (Satu Juta Dua Ratus Ribu)." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">amounted to 1,200,000 (One Million Two Hundred Thousand). </span><span title="Hal ini merupakan bukti bahwa" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">This is evidence that
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="telah terjadi Genosida (Pembasmian Suku Bangsa Papua) terhadap rakyat Pribumi" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Genocide has occurred (the Tribal Extermination Papua) towards Indigenous people
<br /></span><span title="Papua." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Papua. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Sedangkan di prediksikan pada tahun 2020 masyarakat asli Papua ( Melanesia ) akan berkurang dan tergantikan dengan Masyarakat melayunesia ( camuran melayu dan Melanesia) dengan perbandingan 80% melayunesia 20 % Melanesia." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Whereas in the year 2020 predicts the indigenous people of Papua (Melanesia) will be reduced and replaced with melayunesia Society (camuran wither and Melanesia) with a ratio 20% 80% melayunesia Melanesia.
<br />
<br />
<br />
<br /></span><span title="Gambar." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Fig. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="1.20: Penembakkan Yustinus Murib oleh Militer Indonesia pada 5 November 2003 (Kiri) Dan Seorang Warga Papua pendukung Bupati David Hubi di Wamena yang ditembak Polisi Indonesia." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">1:20: Justin shooting Murib by the Indonesian military on November 5, 2003 (Left) And A citizen of Papua Regent David Hubi supporters who shot Police in Wamena Indonesia.
<br /></span><span title="Sumber: Center for Peace and Conflict Study – The University of Sydney" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Source: Center for Peace and Conflict Study - The University of Sydney
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Kebanyakan Papua Barat marah tentang situasi mereka." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Most of West Papua was angry about their situation.
<br /></span><span title="Mereka diserang oleh kekuatan asing pada tahun 1961 dan sejak itu lebih dari 100.000 orang" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">They were attacked by foreign powers in 1961 and since then more than 100,000 people
<br /></span><span title="telah meninggal karena pengambilalihan." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">has died of a takeover. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Pada tahun 1969, sesuai dengan rencana PBB untuk rakyat Papua Barat" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">In 1969, in accordance with the UN plan for the West Papuans
<br /></span><span title="menentukan masa depan mereka, Indonesia menyelenggarakan pemungutan suara tentang integrasi Papua Barat dengan Indonesia." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">determine their future, Indonesia conducted a vote on the integration of West Papua with Indonesia.
<br /></span><span title="Sistem pemungutan suara tidak satu orang satu suara." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Voting system is not one person, one vote. </span><span title="Mengangkat tangan 1.025 orang yang dipilih oleh orang Indonesia," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">1025 people raised their hands chosen by the people of Indonesia,
<br /></span><span title="bukan penduduk asli, dan benar-benar memilih 1022." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">non-indigenous, and actually vote in 1022. </span><span title="Semua 1022 suara bulat untuk integrasi." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">All 1022 voted unanimously for integration. </span><span title="Tempat lain di dunia pernah" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Elsewhere in the world ever
<br /></span><span title="ada 100% suara yang mendukung." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">there is 100% vote in favor. </span><span title="Papua Barat menyebutnya THE ACT OF NO CHOICE dibandingkan dengan versi Indonesia Gratis pilihan." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">West Papua called THE ACT OF NO CHOICE as compared with the Indonesian version of Free choice.
<br /></span><span title="Ada banyak cerita dari intimidasi, penyiksaan dan ancaman terhadap keselamatan keluarga yang dipilih pemilih." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">There are many stories of intimidation, torture and threats to the safety of voters selected family.
<br /></span><span title="Di Papua Timur, biasanya disebut sebagai Papua Nugini, yang berada di bawah perlindungan Australia," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">East Papua, usually referred to as Papua New Guinea, which is under the protection of Australia,
<br /></span><span title="australia memaksa PBB untuk memberikan pemerintahan itu sendiri pada tahun 1975." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Australia forced the UN to give the government itself in 1975.
<br /></span><span title="Sangat menarik untuk sejajar dengan 2 bagian dari satu negara yang berisi orang-orang Melanesia yang sama." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">It is interesting to parallel with the 2nd part of a country that contains those same Melanesia.
<br /></span><span title="PNG telah tumbuh dari suatu populasi sekitar 1 juta pada kelahirannya untuk penduduk 5 juta." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">PNG has grown from a population of about 1 million at birth to 5 million inhabitants.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Penduduk Papua Barat telah tinggal di sekitar yang sama, sekitar 1 juta." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">West Papuan population has lived around the same time, around 1 million.
<br /></span><span title="(Pada tahun 2009 Papua Barat telah diberikan sumber daya tambahan untuk mendaftarkan kelahiran masyarakat adat di desa-desa)." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">(In the year 2009 West Papua has been given additional resources to register the birth of indigenous peoples in the villages).
<br /></span><span title="Papua Barat bicara tentang genosida lambat orang-orang mereka." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">West Papuan genocide slow talk about their people.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Transmigran dari seluruh Indonesia telah datang ke Papua dan diperkirakan bahwa dalam beberapa tahun mereka akan melebihi jumlah orang Papua." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Transmigrants from all over Indonesia has come to Papua and it is estimated that within a few years they will outnumber the Papuans.
<br /></span><span title="Papua adalah negara kaya." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Papua is a country rich. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Memiliki salah satu yang terbesar tembaga / tambang emas di dunia," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Having one of the largest copper / gold mine in the world,
<br /></span><span title="pertambangan Freeport." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Freeport mining. </span><span title="Ini juga memiliki banyak pasokan gas alam dan hutan yang luas dari kayu keras." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">It also has lots of natural gas supplies and the vast forests of hardwoods.
<br /></span><span title="Baru-baru ini Indonesia telah dimulai pertanian padi, tebu dan produksi minyak sawit." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Recently, Indonesia has begun farming rice, sugarcane and palm oil production.
<br /></span><span title="Indonesia tidak mengakui kepemilikan tanah asli." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Indonesia does not recognize indigenous land ownership. </span><span title="Itu semua dimiliki oleh Negara dan dapat dijual untuk kepentingan pribadi." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">That's all owned by the State and can be sold to private interests.
<br /></span><span title="Undang-undang tidak memungkinkan untuk hak atas tanah adat." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">The law does not allow for customary land rights. </span><span title="Kekayaan dari sumber daya alam pergi ke Jakarta dan ke militer." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Wealth of natural resources went to Jakarta and to the military.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Pada saat penulisan ada diyakini berada di sekitar 25-30,000 pasukan di Papua Barat." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">At the time of writing there are believed to be around 25-30,000 troops in West Papua.
<br /></span><span title="Hal ini untuk sebagian besar negara yang tertutup dan meskipun akses diizinkan, perjalanan ke sebagian besar tidak diperbolehkan." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">This is for most countries that are closed and even if access is allowed, a trip to the majority is not allowed.
<br /></span><span title="Militer masih diperbolehkan untuk menjalankan bisnis sendiri." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">The military still allowed to run their own business.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Hanya 30% dari pendapatan berasal dari dana pemerintah, sisanya dari prostitusi," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Only 30% of income comes from government funds, the rest of prostitution,
<br /></span><span title="pembalakan liar, perlindungan dan penjualan fauna." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">illegal logging, protection and sale of fauna. </span><span title="Akibatnya orang Papua tetap merupakan salah satu orang termiskin di Indonesia." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">As a result of the Papuans remain one of the poorest people in Indonesia.
<br /></span><span title="Karena kekayaan yang dihasilkan dari Papua, Indonesia belum memberi Papua Barat kembali ke rakyatnya sendiri." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Because the wealth generated from Papua, West Papua, Indonesia does not give back to their own people.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Panggilan untuk kemerdekaan yang secara brutal ditekan." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Calls for independence which was brutally suppressed. </span><span title="Untuk memenuhi hak-hak Asasi Manusia keluhan," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">To meet the Human rights complaints
<br /></span><span title="Pemerintah Indonesia Otonomi Khusus diperkenalkan pada tahun 2001." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">The Indonesian government introduced the Special Autonomy in 2001.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Ini seharusnya untuk memberdayakan dan memberikan mengangkat ekonomi untuk rakyat." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">This is supposed to empower and provide economic lift for the people.
<br /></span><span title="Itu tidak terjadi." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">That did not happen. </span><span title="90% dari dana khusus itu tersedot di atas." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">90% of the proceeds above that special sucked.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Papua bosan menunggu telah menunjukkan dalam ribuan mereka menuntut perubahan." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Papua tired of waiting they have shown in thousands of demanding change.
<br /></span><span title="Mereka telah ditembak, disiksa dan dibunuh dalam upaya untuk menekan protes damai." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">They had been shot, tortured and murdered in an attempt to suppress peaceful protest.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Sebuah kunjungan oleh pengawas hak asasi manusia PBB telah menunjukkan bahwa ada penyiksaan," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">A visit by UN human rights watchdog has shown that there is torture,
<br /></span><span title="pembunuhan, pemenjaraan dan politik palsu perkosaan." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">murder, false imprisonment and the politics of rape. </span><span title="Pelanggaran hak asasi manusia adalah endemik di Papua Barat." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Human rights violations are endemic in West Papua.
<br /></span><span title=""Dalam beberapa kasus, sementara kami memeriksa fasilitas, penyiksaan masih berlangsung," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">"In some cases, while we inspect the facilities, torture is still ongoing,
<br /></span><span title="orang-orang yang telah diinterogasi dipukuli" utusan PBB Manfred Nowak 2007" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">people who have been questioned beaten "UN envoy Manfred Nowak 2007
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Anggota Kongres Amerika Serikat Eni Faleomavanega, ketua Kongres AS Komite Urusan Pasifik," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">U.S. Congressman Eni Faleomavanega, chairman of the U.S. Congress Pacific Affairs Committee,
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="mengunjungi Papua Barat pada November 2007 dan menulis surat kepada Presiden SBY bahwa pada" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">visited West Papua in November 2007 and wrote a letter to President Yudhoyono that the
<br /></span><span title="perjalanan kedua ini dia sekali lagi dicegah dari pertemuan Papua." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">This second trip he was once again prevented from meeting in Papua.
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Dalam beberapa tahun terakhir kami telah memiliki jumlah lebih tinggi laporan insiden kekerasan." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">In recent years we have had a higher number of reports of violent incidents.
<br /></span><span title="Penyelidik hak asasi manusia itu sendiri telah ditangkap dan diadili atas hasutan; pejabat gereja telah dipukuli dan diintimidasi;" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Investigator's own human rights has been arrested and tried for incitement; church officials have been beaten and intimidated;
<br /></span><span title="biasa jumlah kematian akibat keracunan makanan telah terjadi." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">unusual number of deaths from food poisoning has occurred.
<br /></span><span title="Juga telah terjadi pembunuhan terhadap orang Papua tidak bersalah oleh militer dan menghilangnya dan kelaparan sejumlah besar orang." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Has also occurred the murder of innocent people of Papua by the military and the disappearance of famine and large numbers of people.
<br />
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Jadi semua kembali kepada seluruh rakyat Papua Apakah masih mungkin rela masih mau bersatu dengan NKRI jika mereka saja tidak di ingikan?" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">So all went back to the people of Papua: Is it still probably would still want to unite with the Homeland if they are just not in ingikan?
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Sehingga ideologi KENAPA HARUS MENJADI PROVINSI JIKA BISA MENJADI NEGARA UNITED STATE OF CONVERGENT ISLAND ( NEW GUINEA )" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">So WHY SHOULD BECOME ideology PROVINCE IF COUNTRIES CAN BE UNITED STATE OF CONVERGENT ISLAND (NEW GUINEA)
<br /></span><span title="Mecuat dia seantero tanah new guinea." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Mecuat him throughout the land of New Guinea. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Tinggal bagai mana kita dapat memutuskan , yang terbaik untuk bangsa dan tanah papua tercinta." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Live as where we can decide, the best for the nation and the land of Papua beloved.
<br />
<br /></span><span title="Salam" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Greeting
<br /></span><span title="ARFAK Valley 18,april 2010" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Arfak Valley 18, April 2010
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></span><span title="Capten R,dj.B,S.com" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Capten R, dj.B, S.com
<br /> </span><span title="Chief Warrant Officer" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Chief Warrant Officer
<br /> </span><span title="PAPUA ARMY" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">PAPUA ARMY
<br />
<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="SETIA DJUDJUR MESRA" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">FAITHFUL honest affectionate </span></span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></p> Isi kepala kuhttp://www.blogger.com/profile/09313732549313793078noreply@blogger.com0